Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Meski telah tiga hari dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Doris Silvanus, Kota Palangka Raya, namun kondisi tubuh Rizki Ahmad (19), korban gigitan ular berjenis king kobra peliharaannya, tidak kaku dan berbau layaknya orang yang telah meninggal.
"Kondisi Rizki masih jadi pertanyaan. Saya saja bingung, tetapi tubuh adik saya ini justru ada kemajuan, tidak kaku dan malah lemah seperti orang normal. Bahkan denyut nadinya mulai naik dan detak jantungnya mulai ada," kata Wahyudin, abang kandung Rizki, saat ditemui di kediamannya, di Palangka Raya, Rabu.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak ada memberikan suntik formalin kepada Rizki sejak dinyatakan meninggal, Senin (9/7/18) sekitar pukul 08.00 wib. Dia mengaku tubuh adiknya sampai sekarang tidak pernah mengeluarkan bau menyengat layaknya orang meninggal.
Wahyudi mengaku bahwa tubuh Rizki sempat mengeluarkan keringat, dan tubuhnya terasa hangat. Dia juga mengaku, Selasa (10/7/18) malam, jari tangan dan jari kaki adiknya sempat bergerak.
"Adik saya itu juga meneteskan air mata. Maka dari itu, kami yakin adik kami ini bisa kembali seperti biasanya, dan doa terbaik lah untuk dia dari keluarga," kata Wahyudi sembari menyebut bahwa pihak keluarga masih meyakini adiknya akan kembali seperti biasa.
Baca juga: Benarkah jenazah sang pawang ular king kobra 'Rizki Ahmad' masih hidup? [VIDEO]
Warga Jalan Danau Rangas ini menyebut bahwa dirinya sebenarnya bisa menyembuhkan orang yang digigit ular, karena memiliki penawar racun. Hanya, kemampuan yang datang secara tiba-tiba dari Tuhan itu tidak bisa digunakan untuk sanak keluarga terdekat.
"Kalau untuk orang lain yang terkena gigitan ular, saya bisa menawarkan racun yang ada di tubuh orang itu. Tapi kalau untuk keluarga, saya tidak bisa," ucap Wahyudi.
Pantauan di kediaman Rizki, di Jalan Danau Rangas Kota Palangka Raya, tubuh Rizki masih dibaringkan di halaman rumah. Berbagai ritual pun dilakukan oleh sejumlah pawang ular yang datang dengan sendirinya.
Jasad Rizki sudah tiga hari ini masih berada di halaman rumahnya serta menjalani sejumlah ritual oleh beberapa pawang ular yang datang dengan sendirinya, untuk melakukan penawaran racun ular yang diduga berada di dalam tubuh pemuda tersebut.
Pihak keluarga juga menaruh ular King Kobra yang mengigit Rizky, di sebuah akuarium tak jauh dari tubuh Rizki. Tiga hari terakhir ini selalu didatangin puluhan bahkan ratusan masyarakat masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Provinsi Kalteng tersebut.
Sebelumnya, Senin (9/7/18) pagi, Plt Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Theodorus Sapta Atmaja mengatakan, meninggalnya Rizki Ahmad pasien gigitan disebabkan tiga hal, yakni gagal nafas, tidak sadarkan diri, dan jantungnya sudah tidak bisa berfungsi seperti manakala.
"Itu karena racun yang berada di dalam tubuhnya itu sudah menyerang kebeberapa sarap, sehingga korban meninggal dunia," kata Theodorus.