Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menawarkan lokasi alternatif sementara untuk menampung ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Pendopo Muara Teweh.
"Kami telah melakukan pertemuan dengan para pedagang untuk mendiskusikan mencari alternatif terbaik untuk relokasi para pedagang tersebut dalam jangka waktu sekitar 2,5 tahun sebelum dibangunnya kembali pasar Pendopo," kata Sekretaris Daerah Pemkab Barito Utara Jainal Abidin di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Jainal, Pemkab Barito Utara memiliki alternatif yaitu di lantai II pertokoan Barito Permai, kemungkinan untuk para pedagang, dan alternatif lain adalah memperpanjang areal lokasi untuk para pedagang menuju arah Polres Barito Utara, hal itu yang perlu dikaji juga.
Kemudian hal lain jelasnya yang perlu kita pertimbangkan juga adalah penggunaan lapangan hijau untuk menampung para pedagang. Alternatif lain yaitu Jalan Maluku, yang ditempati pedagang makanan.
"Pasar Blauran kan buka pada jam 13.00 Wib hingga malam, dan bagaimana kalau pagi harinya kita manfaatkan untuk pedagang ikan, sayur dan lainnya, mereka buka hingga siang, dan pada sore harinya digunakan oleh pasar Blauran, ini juga alternatif lain untuk menampung para pedagang tersebut," katanya.
Baca : Ratusan kios pasar pendopo Muara Teweh terbakar
Yang jelas, tambah Jainal, penempatan sementara selama 2,5 tahun itu nantinya berkelompok, seperti pedagang ikan, pedagang sayur, daging, ayam, sembako dan pedagang lainnya. Sehingga memudahkan pengawasan terkait kebersihan, pengamanan dan lainnya.
Dalam pertemuan para pedagang Para pedagang menginginkan disatu tempat sehingga mereka mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, jadi mereka menginginkan satu lokasi.
"Mereka menginkan berdagang di sepanjang Jalan Panglima Batur di areal Water Front City (WFC). Kemudian memanfaatkan terminal bongkar muat (eks Koramil Kota). Untuk di terminal bongkar muat tersebut berdasarkan hitungan tidak dapat menampung semua pedagang yang ada dan hanya bisa menampung sekitar 220 pedagang, itu pun sudah temasuk untuk bongkar muat," jelas dia.
Sedangkan disepanjang tepian Jalan Panglima Batur sampai di lokasi WFC di bahu jalan dan tidak menyentuk keramik WFC hanya bisa menampung sebanyak 180 pedagang, sementara jumlah pedagang sekitar 450-an lebih, artinya tidak mencukupi.
"Dari pembahasan tadi, masukan dari pihak konsultan yang merencanakan pembangunan pasar Pendopo, ternyata terminal bongkar muat pun termasuk areal bangunan dari pasar yang baru tidak mungkin ditempati untuk terminal bongkar muat, hal itu yang dikaji oleh pihak konsultan," ujar Jainal.
Baca: 577 pedagang Pasar Pendopo kehilangan tempat usaha
Untuk saat ini para pedagang korban kebakaran Pasar Pendopo Muara Teweh yang habis terbakar mengelar dagangannya di sekitar kawasan WFC Jalan Panglima Batur.
"Rencanan besok Sabtu malam kembali dilakukan pertemuan yang akan dihadiri Bupati Barito Utara Nadalsyah untuk kepastian lokasi pasar sementara," kata Jainal didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara Hajrannor.
Berita Terkait
BBPOM Palangka Raya kampanyekan pasar aman di Muara Teweh
Kamis, 7 September 2023 10:04 Wib
Ketua DPRD Barut minta pedagang tak menimbun sembako jelang Lebaran
Selasa, 18 April 2023 22:01 Wib
Pemkab Barut jamin persediaan sembako di Muara Teweh jelang Lebaran
Senin, 17 April 2023 20:42 Wib
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barut tera ulang pedagang PBB
Rabu, 2 November 2022 16:01 Wib
Oknum ASN lempar molotov ke halaman pendopo bupati
Selasa, 25 Januari 2022 17:41 Wib
Anggota DPRD minta pembagian kios Pasar Pendopo harus sesuai ketentuan
Rabu, 21 Juli 2021 19:56 Wib
Tes cepat massal di Barut hanya diikuti 105 orang, enam reaktif
Kamis, 1 Oktober 2020 17:08 Wib
Barut gelar rapid test massal, akan dihadiri Habib Ismail
Rabu, 30 September 2020 16:12 Wib