Bertahun-tahun mubazir, Pujasera Sampit difungsikan 15 Desember

id Bertahun-tahun mubazir, Pujasera Sampit difungsikan 15 Desember,Food court mentaya,Pujasera mentaya,Sekretaris daerah,Kotawaringin timur,Kotim,Halikin

Bertahun-tahun mubazir, Pujasera Sampit difungsikan 15 Desember

Sekda Kotim Halikinnor menenangkan pedagang yang sempat adu mulut saat pengundian blok Pujasera Mentaya Sampit, Senin (3/12/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Bangunan Food Court Mentaya atau sering disebut Pujasera yang berada di pinggir Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, rencananya mulai difungsikan pada 15 Desember nanti, setelah bertahun-tahun mubazir.

"Dalam waktu dekat yang akan difungsikan ini bangunan lantai satunya dulu, sedangkan lantai duanya masih kami kaji agar lebih tepat difungsikan untuk apa. Bangunan ini memang lama mubazir," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.

Pujasera Mentaya Sampit berlokasi di pinggir Sungai Mentaya, di samping Pusat Perbelanjaan Mentaya. Bangunan cukup besar berlantai dua itu dibangun saat kepemimpinan Bupati HM Wahyudi K Anwar yang memimpin Kotawaringin Timur selama dua periode dan berakhir pada tahun 2010 lalu.

Hingga kini, Pujasera Mentaya Sampit belum juga dimanfaatkan sesuai peruntukannya yaitu menjadi salah satu pusat perbelanjaan. Sesuai artinya, Pujasera seharusnya difungsikan menjadi pusat jajanan serba ada.

Tahun 2014 lalu, Pujasera sempat dilirik artis Kiki Amalia yang tertarik membuka usaha kuliner di Sampit. Namun ternyata tidak tercapai kesepakatan dengan pemerintah daerah sehingga rencana itu batal terwujud.

Senin pagi, Halikinnor didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Redy Setiawan serta Kepala Dinas Perhubungan H Fadlian Noor memimpin pengundian blok yang ada di lantai satu Pujasera. Ada 10 pedagang kuliner yang rencananya berjualan di blok-blok itu mulai 15 Desember nanti.

Sempat terjadi perdebatan antarsesama pedagang terkait pengundian karena ada yang meminta dipriotitaskan. Namun masalah itu akhirnya bisa diselesaikan dan pengundian blok dagangan berjalan sesuai harapan.

"Kami berharap kuliner nanti laku dan sekaligus menjadi destinasi wisata. Pedagang ini masuk secara gratis tapi akan ada retribusi untuk daerah. Pemerintah daerah akan terus membenahi pasar agar memberi kenyamanan bagi pedagang dan pembeli saat bertransaksi," kata Halikinnor.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Redy Setiawan mengatakan, ada lebih dari 30 pedagang yang saat ini berjualan di kawasan Dermaga Habaring Hurung depan Pujasera. Mereka akan ditampung di tempat yang sudah disiapkan sehingga dermaga akan benar-benar dikembalikan pada fungsinya.

"Selain di Pujasera ini, nanti pedagang lainnya secara bertahap akan menempati pertokoan yang ada di kawasan ikon Jelawat. Makanya nanti akan dibangun jalan tembus mulai dari Pasar Ikan Mentaya, Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pujasera hingga ikon Jelawat. Kalau ini sudah terhubung, harapannya nanti pembeli makin ramai," ucap Redy.

Redy mengakui, bukan perkara mudah memindah pedagang karena ada saja yang berbeda pendapat. Namun pihaknya meyakinkan bahwa niat pemerintah daerah melakukan itu justru agar kawasan itu makin ramai sehingga pedagang juga diuntungkan.