Indeks harga konsumen di Kalteng relatif rendah

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,bps kalteng,inflasi kalteng selama november 2018,Kepala BPS Kalteng,Yomin Tofri

Indeks harga konsumen di Kalteng relatif rendah

Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri (kiri) saat press rilis di Palangka Raya, Senin

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen Provinsi Kalimantan Tengah selama November 2018 mengalami deflasi 0,05 persen, diikuti laju inflasi tahun kalender 3,26 persen, dan inflasi tahun ke tahun 3,94 persen.

"Perkembangan indeks harga konsumen/inflasi yang relatif rendah tersebut hasil pantauan di Kota Palangka Raya dan Sampit," kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri saat press rilis di Palangka Raya, Senin.

Berdasarkan data BPS, selama November 2018 kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,02 persen atau mengalami kenaikan indeks harga, dari 130,46 pada Oktober 2018 menjadi 130,48.

Yomin mengatakan inflasi di Palangka Raya didominasi oleh kenaikan indeks harga kelompok kesehatan sekitar 0,79 persen, serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sekitar 0,70 persen.

"Komoditas penyumbang inflasi untuk Kota Palangka Raya yakni rokok kretek filter, bawang merah, ikan kembung, bahan bakar rumah tangga, rokok keretek. Kalau penyumbang deflasi yakni daging ayam ras, jeruk, beras, pisang, dan ikan asin telang," ucapnya.

Sementara untuk Kota Sampit selama November 2018 terjadi deflasi sebesar 0,16 persen atau mengalami penurunan indeks harga, dari 137,26 Oktober 2018 menjadi 137,04 (November 2018).

Terjadinya deflasi merupakan dampak dari menurunnya indeks harga kelompok bahan makanan sekitar 1,27 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sekitar 0,04 persen.

"Komoditas daging ayam ras memiliki andil sekitar 0,49 persen atau tertinggi terhadap deflasi di Sampit, disusul ikan tongkol sekitar 0,04 persen dan jasa angkutan udara sekitar 0,03 persen," kata Yomin.

Dikatakan, selama tiga bulan terakhir tingkat inflasi/deflasi di Sampit cenderung lebih fluktuatif dibandingkan di Palangka Raya. Meskipun demikian, Sampit mengalami deflasi selama September 2018 (0,10 persen) dan November 2018 (0,16 persen).

"Palangka Raya mengalami inflasi secara konsisten setiap bulan yakni September 2018 (0,02 persen), Oktober 2018 (0,21 persen), dan November (0,02 persen)," demikian Yomin.