Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - DPRD Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, meminta kepada pemerintah kabupaten setempat khususnya dinas Kesehatan dan Sosial untuk segera membantu penanganan intensif terhadap anak Kristyano Lefran (7) yang menderita penyakit hidrosefalus.
Wakil Ketua I DPRD Bartim Ariantho S Muler di Tamiang Layang, Senin, mengatakan, kondisi Kristyano saat ini sungguh memprihatinkan dan memerlukan bantuan hingga perhatian serius untuk berobat, terutama dari pemerintah kabupaten melalui instansi terkait.
"Kita minta pemda melalui dinas kesehatan dan sosial segera menangani anak yang bernama Kristiano Lefran warga RT3/RW3, Desa Wuran Kecamatan Karusen Janang yang saat ini menderita hidrosefalus," kata Ariantho.
Menurut politisi PKPI itu, kedua orang tua tidak dapat membawa berobat anaknya karena masalah keuangan. Kristiano Lefran merupakan anak dari pasangan Rico dan Arsine.
Kondisi saat ini, bagian kepala Kristyano Lefran terus membesar. Pengobatan secara medis tidak dilakukan keluarga karena masalah ekonomi dan belum ada pihak yang memberikan bantuan.
Keprihatian itu membuat Ariantho S Muler mengajak seluruh warga yang memiliki kemampuan bisa memberikan uluran tangan untuk meringankan beban Kristiano Lefran untuk berobat.
Sebagai Ketua Komunitas Nansarunai Jaya, Ariantho juga akan menggalang bantuan dana untuk meringankan beban orang tua Kristyani Lefran. Penggalangan dana dimulai sehak Minggu (02/12/18) kemarin.
"Melihat kondisi Kristiano Lefran sebagai seorang anak yang hanya bisa berbaring menahan sakit, saya merasa sangat prihatin. Untuk itu saya mengajak warga Bartim peduli dan bersama berdoa untuk kesembuhan saudara kita tersebut," kata Ariantho.
Hal serupa juga disampaikan anggota DPRD Bartim lainnya dari Partai Nasdem, Adolina Sendol, bahwa pihaknya sudah menyampaikan permasalahan tersebut ke Dinsos Bartim.
"Seperti yang disampaikan Sekda Bartim kemarin, diharapkan sudah ditangani Dinas Sosial sebelum tahun 2019 karena lebih cepat lebih baik," kata Adolina.
Orang tua Kristyano, Rico menceritakan bila anaknya Kristyano saat berusia 2,5 tahun sama sehatnya seperti anak lainnya. Beranjak diusianya itu, Kristyano mengalami sakit dan terjadi perubahan pada bola matanya.
Saat itu sempat sembuh saat dibawa berobat ke puskesmas. Sekitar 5 bulan Kristyano kembali sakit dengan kejang-kejang, badannya panas, dan disertai muntah.
"Saat itu perawat yang menanganinya mengatakan bila itu akibat step serta gangguan pada perut," katanya.
Kejadian tersebut berulang dan kembali dibawa berobat hingga ke rumah sakit dan pengobatan tradisional, namun tidak sembuh.
"Pada tahun 2016 terjadi perubahan pada batok kepalanya. Ketika itu dibawa ke rumah sakit lagi hingga ke dokter spesialis dan disimpulkan Kristyano terkena penyakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan pada ventrikel atau rongga otak," kata Rico didampingi isterinya, Arsine.
Berita Terkait
Polres Bartim berikan vitamin dan gelar bazar beras SPHP
Rabu, 8 Mei 2024 18:54 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
Kesbangpol Bartim catat ada 43 ormas terdaftar
Rabu, 1 Mei 2024 19:50 Wib
KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:57 Wib
Penjabat Bupati Bartim paparkan evaluasi kinerja di Kemendagri
Senin, 29 April 2024 5:10 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib