Ini nama peserta tes SKB CPNS Barut meraih nilai tertinggi

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)-Sebanyak 16 orang peserta Seleksi Kompetensi  Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Barito Utara, 2018 meraih nilai tertinggi pada pelaksanaan tes tersebut yang dilaksanakan di SMKN 1 Muara Teweh pada Minggu (9/12).
    
"Dalam tes SKB itu dilakukan empat sesi masing-masing ada empat orang yang punya nilai tinggi yang bervariasi," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia  Bario Utara (Barut), Aspul Anwar melalui Kasubid Formasi, Ira Akhmadi di Muara Teweh, Senin.
    
Menurut Ira, untuk tes SKB sesi pertama nilai tertinggi diraih atas nama Rivanva Bella dengan nilai 320,  Fauzianor (245), Gettrodis (255) dan Ermi Marlianty (240), kemudian sesi kedua  Irka Muliyanty (230), Sarianah (330), Ari Lisnawati (265) dan Aditya Wicaksono (245).

Selanjutnya sesi ketiga nilai tertinggi  diraih Adhimas Brahmanto (330),  Asri Damayanti (385), Elky Pahrul Amin (300) dan Juliana Dewi Anjani (305), untuk sesi keempat Yettini Fransiska (335), Emy Sulistiani (320), Indah Dwi Rizki (340) dan Fidyan Hifzani/Fahrisa Salsabila (300).

"Rangking ini ditetapkan dan dihitung oleh Panitia Seleksi Nasional dari Badan Kepegawaian Negara dan Kementerian  PAN dan RB. Hasil nilai tersebut merupakan laporan dari BKN Pusat dengan lampiran absen, berita acara dan daftar nilai di web online-nya," kata Ira.

Dia mengatakan pada tes SKB ini dari 412 jumlah peserta yang terdaftar yakni tenaga guru 229 orang dan tenaga kesehatan 183 orang, namun diantaranya empat orang tidak mengikuti seleksi tanpa ada pemberitahuan, jadi peserta dari tenaga guru yang hadir 228 orang dan kesehatan  180 peserta.

"Untuk peserta yang dinyatakan lulus akan diumumkan oleh Paselnas  yang waktunya masih belum diketahui dan setelah itu ada pemberkasan  untuk diusulkan mendapat penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP)," katanya.

Sementara Sekretarais Daerah Pemkab Barito Utara Jainal Abidin menegaskan dalam penerimaan CPNS 2018 tidak ada permainan.

"Kita di daerah tidak ada kewenangan dan hak lagi untuk menentukan rangking. Ini semuanya melalui sistem yang ditentukan oleh BKN pusat. Jadi ini tidak ada peluang permainan. Karena di daerah tidak ada campur tangan karena semua ditentukan oleh BKN," ujar Sekda Jainal.