Warga Muara Teweh serahkan Beruk ke BKSDA Kalteng

id bksda kalteng ,skw iii muara teweh,warga serahkan beruk

Warga Muara Teweh serahkan Beruk ke BKSDA Kalteng

Warga Jalan Teratai Muara Teweh menyerahkan satwa liar jenis Beruk (macaca Pegensis) kepada BKSDA. Tampak petugas dari BKSDA Muara Teweh membawa satwa beruk tersebut ke BKSDA, Rabu. (Ist)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, menerima seekor satwa Beruk (macaca pegensis) yang diterima dari warga Jalan Teratai Muara Teweh bernama Isnaniah.

"BKSDA Kalteng SKW III sangat mengapresiasi tingkat kesadaran masyarakat di Barito Utara ini sangat tinggi. Sebelumnya kita juga menerima penyerahan satwa langka yang dilindungi oleh Undang-Undang," kata Kepala BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh, Nizar Ardhanianto melalui Polhut Pelaksana Lanjutan Hetto di Muara Teweh, Rabu.
    
Beruk (macaca pegensis) yang berusia sekitar empat tahun itu merupakan satwa yang belum dilindungi Undang-Undang, tapi masuk dalam kategori satwa liar yang tidak layak dipelihara.
    
Ia juga mengharapkan langkah yang diambil warga Jalan Teratai tersebut akan diikuti oleh warga lainnya yang masih memelihara satwa liar maupun  yang  dilindungi karena pada prinsipnya satwa-satwa tersebut harus berada di alam bebas untuk dapat bereproduksi dan kelestariannya akan terjaga.
    
Satwa liar  yang diserahkan warga ini, dititipkan di tempat rehabilitasi satwa “Yayasan Kalaweit” yang merupakan kawasan konservasi yang dilindungi di Dusun Pararawen Kecamatan Teweh Tengah untuk direhabilitasi dan mendapatkan perawatan medis dikarenakan ketika diserahkan kondisi satwa dalam keadaan sakit.
    
"Setelah direhabilitasi dan dianggap layak untuk dilepasliarkan, maka satwa dilindungi dan satwa yang tidak dilndungi ini akan kita dilepasliarkan kembali ke alam bebas sesuai dengan habitatnya," ujarnya.
    
Sementara Asisten Direktur Yayasan Kalawiet Suhartono mengatakan apabila ada warga masyarakat melihat kejadian ataupun melihat satwa yang anak ataupun ibunya dibunuh agar segera menghubungi BKSDA atau Yayasan Kalawiet untuk segera ditangani.
    
"Karena kalau mereka pelihara satwa tersebut, kadang mereka tidak tahu bagaimana cara memelihara satwa tersebut. Dan kadang-kada satwa yang mereka pelihara tersebut bisa mati dan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Suhartono.