Jakarta (Antaranews Kalteng) - Talas memiliki kandungan nutrisi yang kaya, seperti protein, kalsium, tiamin, fosfor, riboflavin, niasin, vitamin C, dan quercetin, yang bagus bagi kesehatan tubuh.
Sejumlah manfaat mengonsumsi talas adalah dapat mencegah kanker, penyakit jantung, dan menurunkan berat badan.
Berikut ini, deretan faedah memakan talas, seperti dikutipdari laman Boldsky, Selasa.
1. Menyeimbangkan gula darah
Orang yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah memiliki peluang lebih kecil untuk terkena penyakit jantung dan diabetes.
Talas memiliki indeks glikemik rendah, yang secara alami membantu pasien diabetes untuk mengontrol gula darah mereka secara efektif.
Talas juga membantu menyeimbangkan kadar glukosa darah, yang berfungsi menurunkan dan mengendalikan lipid dan trigliserida, sehingga membantu penurunan berat badan dan pemeliharaan BMI.
2. Mencegah kanker
Talas mengandung polifenol yang merupakan senyawa kompleks nabati. Mereka adalah antioksidan alami yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk untuk mencegah kanker.
Quercetin adalah polifenol utama yang ditemukan dalam talas, yang juga merupakan bahan penting dari apel, bawang, dan teh. Quercetin dapat bertindak sebagai 'chemopreventers', karena mereka dapat memblokir pertumbuhan sel kanker.
Baca juga: Benarkah kanker tidak bisa sembuh total?
3. Mencegah penyakit jantung
Talas mengandung banyak pati dan serat makanan. Serat memainkan peran penting dalam mengurangi LDL (kolesterol jahat).
Pati resisten yang ditemukan pada talas berfungsi untuk metabolisme, yakni mengurangi respons insulinemik, meningkatkan sensitivitas insulin seluruh tubuh dan mengurangi penyimpanan lemak. Dengan demikian aliran darah menjadi efisien, tanpa penyumbatan.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Talas dan tanaman mengandung zat tepung lainnya memiliki peran penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Mereka kaya antioksidan, hipokolesterolemia, imunomodulator, hipoglikemik dan antimikroba.
Senyawa bioaktif yang ada pada talas, yaitu senyawa fenolik, glikalkaloid, saponin, asam fitat, dan protein bioaktif. Vitamin C yang hadir pada talas memperkuat tubuh dan melindunginya terhadap penyakit umum seperti pilek, batuk, flu dan lainnya.
Baca juga: Benarkah pasien kanker berisiko kena herpes zoster?
5. Menjaga kesehatan mata
Vitamin A sebagai beta-karoten dan cryptoxanthin adalah antioksidan utama dalam talas yang meningkatkan penglihatan dan kesehatan mata secara keseluruhan.
Vitamin A telah terbukti membantu dalam melumasi mata kering. Ini juga mengurangi risiko kehilangan penglihatan yang dapat terjadi dari degenerasi makula. Vitamin A yang dikombinasikan dengan lutein dapat membantu meningkatkan kondisi bagi orang-orang dengan kehilangan penglihatan periferal.
6. Membantu menurunkan berat badan
Talas mengandung persentase serat yang baik. Selain bagus bagi sistem pencernaan, talas juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Konsumsi serat, larut atau tidak larut, telah dikenal untuk meningkatkan rasa kenyang setelah makan dan mengurangi keinginan untuk makan. Serat makanan membantu kita tetap kenyang untuk waktu yang lebih lama.
7. Meningkatkan metabolisme otot
Talas adalah sumber magnesium dan vitamin E, keduanya dikenal untuk meningkatkan metabolisme dan mempertahankan fungsi otot normal. Magnesium dalam diet dapat meningkatkan tingkat aktivitas fisik.
Vitamin E terbukti efektif untuk mengatasi kelelahan otot dan sifat kontraktil. Talas juga mengandung karbohidrat yang penting untuk pemulihan otot dan energi pasca-sesi latihan yang intens.
Baca juga: Lemak yang bisa berkembang jadi kanker
Baca juga: Penyakit kanker yang banyak ditemui di Indonesia
Berita Terkait
Kurangi risiko terkena kanker payudara dengan jaga berat badan
Minggu, 15 Desember 2024 11:24 Wib
Dinkes Kotim perkuat kapasitas SDM untuk deteksi dini kanker serviks
Kamis, 12 Desember 2024 23:30 Wib
Ternyata kandungan logam pada air minum berisiko sebabkan kanker
Rabu, 4 Desember 2024 19:03 Wib
Awas! Kandungan logam pada air minum berisiko sebabkan kanker
Rabu, 4 Desember 2024 9:11 Wib
Kemenkes libatkan farmasi swasta kembangkan skrining kanker serviks
Jumat, 29 November 2024 13:36 Wib
Perokok aktif di atas 45 tahun wajib skrining cegah kanker paru
Jumat, 29 November 2024 13:24 Wib
Ini alasan pasien kanker usia lanjut tidak dianjurkan lakukan kemoterapi
Selasa, 22 Oktober 2024 15:19 Wib
Pemberian ASI bantu kurangi risiko kanker payudara
Kamis, 17 Oktober 2024 11:42 Wib