Sampit (Antaranews Kalteng) - Buaya di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kembali mengganas dan menerkam seorang warga Dusun Seranggas Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit bernama Julhaidir (41), hingga tangan korban putus.
"Kejadian itu memang benar terjadi. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit. Kami sangat berharap ini menjadi perhatian pemerintah agar bisa ditanggulangi," kata Yansyah, salah seorang warga di Sampit, Jumat malam.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB saat korban mandi di Sungai Seranggas yang merupakan anak Sungai Mentaya wilayah RT 09 Desa Lempuyang. Saat itu korban mandi seperti biasanya, meski hari mulai gelap.
Buaya berukuran besar itu diduga sudah berada di sekitar lanting tempat korban mandi, sementara korban tidak menyadarinya. Tanpa diduga, saat tangan korban diulurkan ke sungai untuk mengambil air, tiba-tiba buaya besar muncul dan langsung menerkam tangan kiri korban.
Satwa ganas itu menarik korban hingga tubuh korban terseret ke dalam sungai. Korban berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari gigitan buaya yang belum diketahui jenisnya itu.
Kuatnya gigitan buaya membuat tangan kiri korban hingga bagian siku, putus diterkam buaya. Tapi saat itulah korban dengan kemampuan yang tersisa berenang hingga berhasil muncul ke permukaan sungai.
Korban berteriak meminta pertolongan dan warga pun berdatangan. Warga bergegas mengeluarkan korban dari dalam sungai sebelum buaya ganas itu muncul lagi.
Warga langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pratama Samuda. Informasinya, korban akan dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatan penanganan lebih intensif.
Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi terkait kejadian itu. Ini merupakan kejadian pertama serangan buaya terhadap manusia pada 2019 ini.
Muriansyah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat berada di sungai. Masyarakat diminta menghindari beraktivitas di sungai saat hari mulai atau sudah gelap karena itu merupakan saat sangat rawan kemunculan buaya.
Hampir setiap tahun terjadi serangan buaya terhadap manusia di Sungai Mentaya. BKSDA sudah sejak lama memasang papan pengumuman untuk mengingatkan masyarakat mewaspadai serangan buaya karena di wilayah itu terdapat habitat buaya, diperkirakan di kawasan Pulau Lepeh yang terletak di tengah Sungai Mentaya.
Berita Terkait
Nelayan di Palangka Raya perlu perhatian pemerintah
Selasa, 10 Desember 2024 14:22 Wib
Nelayan Ujung Pandaran antusias dukung Halikinnor-Irawati
Senin, 4 November 2024 21:25 Wib
Halikinnor-Irawati perjuangkan pabrik es dan SPBN tingkatkan kesejahteraan nelayan
Sabtu, 2 November 2024 18:37 Wib
Pemkab Pulang Pisau berikan nelayan bantuan alat tangkap dan benih
Jumat, 25 Oktober 2024 10:40 Wib
Nelayan selundupkan narkoba di selangkangan digagalkan
Senin, 21 Oktober 2024 19:29 Wib
Sri Suwanto sesalkan musibah nelayan Sukabumi, tekankan pentingnya perlindungan masyarakat pesisir
Jumat, 18 Oktober 2024 19:55 Wib
DPMD Kapuas apresiasi bantuan perahu untuk nelayan
Kamis, 10 Oktober 2024 21:24 Wib
DPMD Kapuas apresiasi bantuan perahu nelayan Tumbang Mangkutup
Selasa, 8 Oktober 2024 6:39 Wib