Kalteng berharap kenaikan tiket pesawat tak sampai batas atas

id pemerintah provinsi kalimantan tengah,provinsi kalimantan tengah,kalteng,harga tiket pesawat,Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kalteng,Terjo Piu

Kalteng berharap kenaikan tiket pesawat tak sampai batas atas

Ilustrasi - tiket pewasat. (www.palinguniks.com) (Istimewa)

Palangka Raya (Antaranews) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan kenaikan tiket pesawat tidak sampai mendekati ataupun melebihi ambang batas atas, karena sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Operator maskapai penerbangan dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia rencananya akan disurati untuk menyikapi mahalnya tiket pesawat tersebut, kata Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kalteng Terjo Piu di Palangka Raya, Selasa.

"Kami juga akan menyurati Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk menyoroti permasalahan tarif tiket pesawat. Kami tidak ingin harga tiket pesawat itu membuat pertumbuhan ekonomi di Kalteng menurun signifikan," tambahnya.

Menurut dia pengguna pesawat udara dari dan menuju provinsi Kalteng terus mengalami peningkatan. Sebab, sekarang ini pesawat udara sudah menjadi kebutuhan masyarakat bepergian ke berbagai daerah di nusantara ini.

Baca juga: 433 penerbangan dibatalkan karena tingginya harga tiket

"Mengenai apakah kenaikan tarif tiket pesawat tersebut apakah mempengaruhi jumlah pengguna, kami belum memiliki data. Tapi pada dasarnya kami berharap ada solusi terbaik supaya kenaikan tiket pesawat bisa diatasi," kata Terjo.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, frekuensi penerbangan pesawat selama Desember 2018 mengalami menurun sekitar 2,24 persen. Penerbangan selama Desember di Kalteng berkisar 1.836 kali, sedangkan pada November 2018 mencapai 1.878 kali.

Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri mengatakan potensi layanan arus lalu lintas penumpang secara keseluruhan relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata aktivitas penumpang hanya sekitar 169.857 orang per bulan, yang terdistribusi melalui tiga bandar udara utama di Kota Palangka Raya, Pangkalan Bun, dan Sampit.

"Dari keseluruhan jumlah penumpang selama Desember 2018 kemarin, layanan aktivitas penumpang masih didominasi oleh Bandara Tjilik Riwut. Aktivitas penumpang yang juga cukup tinggi melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun dan terakhir Bandara H Asan Sampit," demikian Yomin.

Baca juga: Ini dampak setelah tiket pesawat naik