Gubernur enggan buang anggaran tangani penyebab banjir di Palangka Raya

id Pemerintah provinsi kalimantan tengah,Penyebab banjir palangka raya,Saluran pembuangan air,Drainase,Pemerintah kota palangka raya,Struktur tanah

Gubernur enggan buang anggaran tangani penyebab banjir di Palangka Raya

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran (peci hitam) saat meninjau kondisi drainase di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Senin, (4/2/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

...harus dibuat secara matang, agar anggaran yang digunakan tidak terbuang sia-sia
Kalimantan Tengah (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, menginginkan penanganan penyebab banjir di Kota Palangka Raya dilakukan secara menyeluruh dan disertai perencanaan yang matang.

"Rencana penanganan ini harus dibuat secara matang, agar anggaran yang digunakan tidak terbuang sia-sia," katanya di Palangka Raya, Senin.

Beberapa hari lalu pihaknya melakukan rapat membahas masalah ini dan ditindaklanjuti koordinasi bersama Pemerintah Kota Palangka Raya. Menurutnya, penyebab banjir tidak bisa diselesaikan hanya dengan membersihkan drainase.

Sugianto menyebut, perlu kajian mendalam terhadap semua permasalahan khususnya sejumlah titik yang sering mengalami banjir. Pihaknya harus bisa memastikan apa saja yang menjadi penyebab terjadinya banjir.

Seperti salah satu proyek pemprov di Jalan Yos Sudarso, saat curah hujan tinggi aspal di sejumlah titik selalu saja terkelupas. Akibatnya perlu penanganan berulang di setiap tahunnya dan menggunakan dana miliaran rupiah.

"Kami tidak ingin penanganan dilakukan secara berulang, sebab berdampak pada tertundanya sejumlah pembangunan yang berada di daerah lain, misalnya pelosok pedesaan;" ungkapnya.

Kemudian kekuatan struktur tanah di sejumlah sudut kota harus bisa diukur, sehingga bisa dipastikan kemampuannya untuk menopang bangunan diatasnya. Kalau struktur tanahnya tidak bisa menopang, maka dikhawatirkan memengaruhi fungsi drainase di lingkungan sekitarnya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya ingin memastikan tidak adanya saluran air atau anak sungai yang tertutup pembangunan sarana dan prasarana lainnya. Jika hal itu terjadi, maka perlu dilakukan pembongkaran.

"Kalau setelah dievaluasi ada pembangunan yang menutup drainase, maka harus dibongkar agar penyaluran air bisa dilakukan secara maksimal," ungkap Sugianto.

Pemprov ingin semua rencana pembangunan yang dibuat benar-benar matang dan sukses saat dikerjakan tanpa adanya kegagalan. Mengingat masih banyak pembangunan lainnya yang diperlukan oleh masyarakat, tidak hanya di perkotaan namun juga pedesaan.