Jakarta (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dan kembali berada di bawah level psikologis 1.300 dolar AS per ounce karena greenback menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, jatuh 21,60 dolar AS atau 1,64 persen, menjadi menetap pada 1.295,30 dolar AS per ounce, dikutip dari Xinhua.
Dolar AS menguat terutama dalam tiga hari terakhir. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,23 persen menjadi 97,18 sebelum penyelesaian perdagangan emas pada Kamis (28/3/2019).
Emas dan dolar AS biasanya bergerak ke arah yang berlawanan, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Reli moderat di pasar ekuitas juga menambah tekanan terhadap emas sebagai salah satu aset safe haven. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 49,37 poin atau 0,19 persen menjadi 25.674,96 poin pada pukul 17.33 GMT, serta indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq mengikuti tren kenaikan Dow.
Logam mulia lainnya, perak dan platinum berjangka juga membukukan kerugian signifikan. Perak untuk pengiriman Mei, turun 32,5 sen AS atau 2,12 persen, menjadi ditutup pada 14,973 dolar AS per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman Juli, turun 18,4 dolar AS atau 2,13 persen, menjadi 843,80 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas naik jadi Rp1,350 juta per gram
Sabtu, 18 Mei 2024 13:04 Wib
Harga emas Antam Jumat pagi turun Rp11.000 per gram
Jumat, 17 Mei 2024 9:49 Wib
PSSI ungkap kenaikan harga tiket untuk pendanaan timnas Indonesia
Kamis, 16 Mei 2024 20:40 Wib
Harga emas Antam melonjak hingga Rp22.000 per gram
Kamis, 16 Mei 2024 9:56 Wib
Harga mobil Rubicon Mario Dandy diturunkan untuk tarik minat pembeli
Rabu, 15 Mei 2024 9:39 Wib
Harga emas Antam hari ini naik Rp8.000 per gram
Rabu, 15 Mei 2024 9:04 Wib
Harga emas Antam turun Rp9.000 per gram
Selasa, 14 Mei 2024 9:08 Wib
Harga sayur di Sampit melonjak akibat petani gagal panen
Senin, 13 Mei 2024 18:13 Wib