Kuala Kurun (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Polie L Mihing mengajak umat Hindu Kaharingan memaknai Hari Raya Haring Kaharingan sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Hari Raya Haring Kaharingan ini hendaknya menjadi momentum bagi umat Kaharingan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan taat dengan setiap ajaran agama,” kata Polie di Kuala Kurun, Sabtu.
Politisi Partai Hanura ini menyampaikan harapannya agar umat Kaharingan dapat tetap eksis dan maju, berbuat hal yang positif, melakukan segala hal dengan sungguh-sungguh, sehingga umat Hindu Kaharingan bisa maju seperti umat yang lain.
Dikatakan, umat Hindu Kaharingan hendaknya dapat bersatu dengan umat lainnya untuk membangun Kabupaten Gunung Mas. Dengan adanya dukungan penuh dari seluruh umat, dia yakin pembangunan akan berjalan dengan baik.
“Kita semua, tanpa terkecuali, harus bersatu untuk membangun Kabupaten Gunung Mas,” tegas legislator yang berasal dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa dan Damang Batu ini.
Selain itu, Polie juga mengajak umat Hindu Kaharingan untuk turut menjaga toleransi antarumat beragama yang selama ini telah tercipta dengan baik di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Menurutnya, jika toleransi antarumat beragama selalu terjaga, maka suasana keamanan dan ketertiban masyarakat akan selalu kondusif. Suasana kamtibmas yang kondusif merupakan modal yang sangat berharga bagi pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan.
Sebelumnya, Bupati Gunung Mas Arton S Dohong mengajak umat Hindu Kaharingan agar kedepan dapat merayakan Hari Raya Haring Kaharingan di setiap keluarga, majelis kelompok, majelis resor, majelis daerah, sampai tingkat majelis besar.
Dia berpesan kepada umat Hindu Kaharingan agar menjadikan hari raya ini sebagai bagian dari tata cara keagamaan yang diperingati setiap bulan Mei, sehingga masyarakat tahu bahwa hari besar umat Hindu Kaharingan adalah Haring Kaharingan.
“Saya juga berharap pengurus lembaga Hindu Kaharingan di setiap jajaran agar Haring Kaharingan dapat diperingati dan dirayakan oleh umat Kaharingan, seperti layaknya hari-hari besar keagamaan lainnya,” demikian Arton.
