Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Duwel Rawing menyayangkan optimalnya promosi seni dan budaya suku Dayak yang telah dilakukan pemerintah daerah sampai ke tingkat nasional bahkan internasional, belum berbanding lurus dengan dilaksanakannya pertunjukan di provinsi ini.
"Masyarakat dari provinsi lain maupun Internasional sering terpukau ketika kesenian suku Dayak Kalteng dipertunjukkan. Tapi, ketika datang ke sini dan ingin melihat lagi, ternyata tidak ada pertunjukannya dilaksanakan. Sangat disayangkan sekali," kata Duwel di Palangka Raya, Rabu.
Anggota Komisi C DPRD Kalteng itu mengaku sering mendapat informasi bahwa wisatawan domestik maupun mancanegara, kebingungan mencari tempat untuk melihat pertunjukan seni dan budaya suku Dayak. Dia pun itupun menyarankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi maupun kabupaten/kota mengadakan ataupun membuat agenda pertunjukan seni dan budaya secara rutin.
Duwel yang pernah menjadi Bupati Katingan periode 2003-2013 itu meyakini provinsi ini mampu melaksanakan pertunjukan seni dan budaya secara rutin. Sebab, jumlah pegiat maupun sanggar seni dan budaya Suku Dayak sekarang ini semakin banyak dan tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng.
"Tinggal bagaimana pemerintah daerah, khususnya Disbudpar setempat melakukan pembinaan dan melibatkan mereka dalam pertunjukan tersebut. Jangan hanya satu atau dua sanggar yang dilibatkan. Libatkan semua dan lakukan secara bergantian. Jadi, pertunjukannya bisa rutin," ucapnya.
Baca juga: Banjir di Katingan sulit dicegah, kata Legislator Kalteng
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu, apabila pertunjukan dilakukan secara rutin, maka promosi yang semakin sering dilaksanakan pemerintah daerah di berbagai kegiatan nasional maupun internasional, memberikan dampak positif terhadap provinsi ini.
Dia mengatakan selain menyelenggarakan pertunjukan seni dan budaya secara rutin, objek wisata yang tersebar di kabupaten/kota juga harus lebih ditata dan dijaga kebersihannya. Sebab, informasi yang diterima dari masyarakat maupun hasil pantauan, ada beberapa objek wisata minim fasilitas dan lokasinya kurang bersih.
"Jadi wisatawan domestik maupun mancanegara bisa semakin senang berada di Kalteng, dan punya niat untuk kembali lagi berwisata ke provinsi ini. Dan saya yakin, jumlah wisatawan yang datang ke Kalteng pun semakin banyak," demikian Duwel.
Baca juga: Raperda buka lahan dengan cara bakar dikonsultasikan ke kemendagri
Baca juga: Tuntaskan raperda inisiatif perlindungan Adat Dayak, kata Freddy Ering
Berita Terkait
Irak dan Saudi jalin pertemuan bahas peristiwa Suriah
Kamis, 19 Desember 2024 16:16 Wib
Penyanyi Jos Binsar rilis single teranyar bertajuk "Scorpio"
Kamis, 19 Desember 2024 14:28 Wib
Grup tripleS gelar konser perdana di Jakarta pada pertengahan Januari 2025
Kamis, 19 Desember 2024 14:24 Wib
AKI kategori pemda jadi wujud apresiasi dalam memajukan kebudayaan
Kamis, 19 Desember 2024 14:21 Wib
Cara merawat kulit bayi menurut dokter
Kamis, 19 Desember 2024 14:15 Wib
Berikut kaitan pekerjaan dengan risiko alzheimer
Kamis, 19 Desember 2024 14:11 Wib
Alat cuci darah lokal pertama dan kedua se-ASEAN milik Indonesia
Kamis, 19 Desember 2024 13:59 Wib
Kelola pikiran agar tidak mengalami kelelahan saraf sensorik
Kamis, 19 Desember 2024 13:56 Wib