Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Darmawati mengaku prihatin ruas jalan yang menghubungkan Kotim dengan Kabupaten Seruyan kerusakannya semakin parah, bahkan beberapa terancam putus dan tidak bisa dilalui masyarakat.
Kerusakan tersebut diduga dipicu oleh banyak kendaraan mengangkut lebih dari 8 ton melintas di ruas tersebut, kata Darmawati di Palangka Raya, Jumat.
"Akibat kerusakan itu pun bukan hanya menganggu arus lalulintas, tapi juga masyarakat yang melintas jadi tidak nyaman," ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini menyebutkan minimnya pengawasan kepada kendaraan yang melintas di ruas jalan itu membuat jalan tersebut cepat rusak, meski setiap tahun dilakukan perbaikan.
Anggaran puluhan miliar yang sudah dikucurkan pemerintah daerah maupun provinsi seakan hilang begitu saja akibat rendahnya kepedulian pengusaha angkutan.
Kerusakan jalan tidak bisa dibiarkan berlarut, sebab dapat berakibat fatal, yakni berujung pada putusnya ruas jalan tersebut. Untuk itu perlu adanya pengawasan di daerah tersebut agar kendaraan angkutan berat tidak bebas lagi melintas di jalan itu.
Baca juga: Tugas DPRD Kotawaringin Timur tinggal membahas APBD-P 2019, kata Jhon
"Saya sepakat jika di jalan itu diawasi dan juga ada jembatan timbang untuk setiap kendaraan yang melintas, apabila Muatan Sumbu Terberat (MST) melebihi dari 8 ton maka mesti diberikan sanksi tegas," ucapnya.
Darmawati mengakui jalan itu memang beradan di kewenangan pemerintah provinsi Kalteng, namun dalam fungsionalnya dan menikmatinya adalah warga kabupaten setempat. Tidak salah jika pemerintah kabupaten proaktif dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk pengawasan dan penanganannya.
Menurut dia kerusakan ruas jalan tersebut secara langsung juga telah menghambat perkembangan objek wisata andalam Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni pantai Ujung Pandaran.
"Saya sebagai wakil masyarakat dari daerah pemilihan (dapil) III terus mendesak bagaimana caranya agar jalan itu bisa nyaman, aman untuk dilewati masyarakat," demikian Darmawati.
Baca juga: Legislator Kotim pertanyakan konsistensi pelaksanaan program prioritas
Berita Terkait
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Kesbangpol Murung Raya minta masyarakat laporkan Ormas dan LSM 'nakal'
Selasa, 30 April 2024 17:06 Wib
KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:57 Wib
Pemkab Kapuas terus deteksi wilayah rawan konflik jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:38 Wib
Realisasi anggaran 2024 KPPN Pangkalan Bun alami peningkatan
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib
16 Desa di Kotim siap dicanangkan sebagai Desa Bersinar
Senin, 29 April 2024 17:57 Wib