Serapan anggaran Disperkimtan Kalteng paling rendah
Palangka Raya (ANTARA) - Hingga 31 Mei 2019 penyerapan anggaran pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Provinsi Kalimantan Tengah hanya sekitar 10 persen atau merupakan yang terendah di lingkup pemprov.
"Rendahnya penyerapan anggaran pada semester awal ini, disebabkan hampir semua belanja langsung masih berproses pada tahap lelang," kata Kepala Disperkimtan Kalteng Leonard S Ampung di Palangka Raya, Rabu.
Leonard memaparkan, hampir 90 persen anggaran yang ada pada dinasnya itu, masuk ke dalam alokasi belanja langsung. Hal itu membuat penyerapan anggaran belum bisa dilakukan secara maksimal, karena pekerjaan baru bisa dimulai setelah kontrak kerja disepakati.
Saat ini sebagian besar tahapannya berada pada pokja pengadaan barang dan jasa. Semua pekerjaan sudah dilelang, namun masih berproses pada bagian administrasi sebelum dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
"Penyelesaian proses lelang dan kontrak selambatnya pada Juli 2019 mendatang. Setelahnya barulah pekerjaan oleh pihak ketiga bisa mulai dilaksanakan," tuturnya kepada awak media.
Lebih lanjut Leonard memaparkan, anggaran pada Disperkimtan Kalteng rata-rata dialokasikan untuk pengerjaan perumahan, jalan lingkungan serta drainase atau saluran air.
Kemudian sebagai pihak yang berwenang memberikan pekerjaan kepada pihak ketiga, pihaknya akan memastikan serta melakukan pengawasan dengan benar. Tujuannya adalah untuk memastikan, pekerjaan itu benar-benar dilakukan tepat waktu, tepat mutu serta tepat administrasi.
"Tiga poin tepat itu penting untuk dijaga, guna membantu Pemprov Kalteng mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan yang diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Kalteng," tegas Leonard.
Pihaknya berkomitmen, untuk bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik kepada daerah dan juga masyarakat. Yakni dengan melaksanakan berbagai program kerja yang telah disusun dan direalisasikan guna memenuhi kebutuhan pembangunan di Kalteng.
"Rendahnya penyerapan anggaran pada semester awal ini, disebabkan hampir semua belanja langsung masih berproses pada tahap lelang," kata Kepala Disperkimtan Kalteng Leonard S Ampung di Palangka Raya, Rabu.
Leonard memaparkan, hampir 90 persen anggaran yang ada pada dinasnya itu, masuk ke dalam alokasi belanja langsung. Hal itu membuat penyerapan anggaran belum bisa dilakukan secara maksimal, karena pekerjaan baru bisa dimulai setelah kontrak kerja disepakati.
Saat ini sebagian besar tahapannya berada pada pokja pengadaan barang dan jasa. Semua pekerjaan sudah dilelang, namun masih berproses pada bagian administrasi sebelum dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
"Penyelesaian proses lelang dan kontrak selambatnya pada Juli 2019 mendatang. Setelahnya barulah pekerjaan oleh pihak ketiga bisa mulai dilaksanakan," tuturnya kepada awak media.
Lebih lanjut Leonard memaparkan, anggaran pada Disperkimtan Kalteng rata-rata dialokasikan untuk pengerjaan perumahan, jalan lingkungan serta drainase atau saluran air.
Kemudian sebagai pihak yang berwenang memberikan pekerjaan kepada pihak ketiga, pihaknya akan memastikan serta melakukan pengawasan dengan benar. Tujuannya adalah untuk memastikan, pekerjaan itu benar-benar dilakukan tepat waktu, tepat mutu serta tepat administrasi.
"Tiga poin tepat itu penting untuk dijaga, guna membantu Pemprov Kalteng mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan yang diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Kalteng," tegas Leonard.
Pihaknya berkomitmen, untuk bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik kepada daerah dan juga masyarakat. Yakni dengan melaksanakan berbagai program kerja yang telah disusun dan direalisasikan guna memenuhi kebutuhan pembangunan di Kalteng.