BPS berharap SOPD dan swasta di Kalteng dukung penyusunan IRIO
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mengharapkan seluruh organisasi perangkat daerah dan pihak swasta di Provinsi Kalimantan Tengah, ikut mendukung dan berperan aktif terhadap penyusunan tabel input output nasional dan tabel inter regional input output, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Bentuk dukungan dari SOPD dan pihak swasta adalah dengan memberikan data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penyusunannya, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri saat fokus grup diskusi (FGD) penyusunan IRIO di Palangka Raya, Kamis.
"Informasi mengenai gambaran keterkaitan antarwilayah dalam menunjang pembangunan nasional, terutama di penyusunan rencana dan evaluasi kebijakan secara terintegrasi yang berbasis spasial, juga diperlukan saat menyusun IRIO," beber dia.
Menurut Yomin, hasil dari penyusunan IRIO tersebut harapannya dapat mewujudkan pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan antarwilayah dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Kalteng.
Dia mengatakan untuk mendapatkan dukungan dari SOPD dan pihak swasta se-Kalteng dalam menyusun IRIO, BPS Kalteng pun menggelar FGD. Di mana FGD tersebut juga bertujuan membangun jejaring antara BPS dan sumber data melalui user engagement dalam pelaksanaan kegiatan statistik.
"Tema FGD kali ini mengacu pada rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2019, yakni pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan berkualitas," ucapnya.
Baca juga: Kenaikan harga Bahan makanan jadi penyumbang inflasi di Kalteng
Dalam FGD tersebut menghadirkan perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kalteng yang memaparkan tantangan dan peluang mewujudkan pertumbuhan berkualitas di Kalteng.
"Kami dari BPS di FGD ini juga memaparkan penguatan data kewilayahan melalui penyusunan IRIO," demikian Yomin.
FGD penyusunan IRIO tersebut dibuka Sekda Kalteng melalui Kepala Diskominfo Kalteng Herson B Aden, turut dihadiri pejabat dari Bank Indonesia Kalteng, serta berbagai elemen lainnya.
Baca juga: Ekonomi Kalteng selama triwulan I 2019 tumbuh 6,03 persen
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019
Bentuk dukungan dari SOPD dan pihak swasta adalah dengan memberikan data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penyusunannya, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri saat fokus grup diskusi (FGD) penyusunan IRIO di Palangka Raya, Kamis.
"Informasi mengenai gambaran keterkaitan antarwilayah dalam menunjang pembangunan nasional, terutama di penyusunan rencana dan evaluasi kebijakan secara terintegrasi yang berbasis spasial, juga diperlukan saat menyusun IRIO," beber dia.
Menurut Yomin, hasil dari penyusunan IRIO tersebut harapannya dapat mewujudkan pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan antarwilayah dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Kalteng.
Dia mengatakan untuk mendapatkan dukungan dari SOPD dan pihak swasta se-Kalteng dalam menyusun IRIO, BPS Kalteng pun menggelar FGD. Di mana FGD tersebut juga bertujuan membangun jejaring antara BPS dan sumber data melalui user engagement dalam pelaksanaan kegiatan statistik.
"Tema FGD kali ini mengacu pada rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2019, yakni pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan berkualitas," ucapnya.
Baca juga: Kenaikan harga Bahan makanan jadi penyumbang inflasi di Kalteng
Dalam FGD tersebut menghadirkan perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kalteng yang memaparkan tantangan dan peluang mewujudkan pertumbuhan berkualitas di Kalteng.
"Kami dari BPS di FGD ini juga memaparkan penguatan data kewilayahan melalui penyusunan IRIO," demikian Yomin.
FGD penyusunan IRIO tersebut dibuka Sekda Kalteng melalui Kepala Diskominfo Kalteng Herson B Aden, turut dihadiri pejabat dari Bank Indonesia Kalteng, serta berbagai elemen lainnya.
Baca juga: Ekonomi Kalteng selama triwulan I 2019 tumbuh 6,03 persen
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019