Memenuhi kebutuhan ikan secara mandiri jadi tantangan Kabupaten Gumas

id kabupaten gunung mas,gumas,dinas perikanan gumas,kepala dinas perikanan gumas,Trinayati

Memenuhi kebutuhan ikan secara mandiri jadi tantangan Kabupaten Gumas

Suasana pelatihan usaha perikanan yang diselenggarakan Dinas Perikanan Kabupaten Gunung Mas, di Kelurahan Tumbang Rahuyan, Kecamatan Rungan Hulu, baru-baru ini. (Foto Dinas Perikanan Kabupaten Gunung Mas)

Kuala Kurun, Gunung Mas (ANTARA) - Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Trinayati menyatakan bahwa pemenuhan sumber protein yang berasal dari ikan di wilayah setempat mayoritas didatangkan dari daerah lain.

"Itu artinya tantangan bagi kita adalah bagaimana agar bisa menyediakan ikan yang cukup dan segar, serta layak dikonsumsi oleh masyarakat," ucap Trinayati saat dibincangi di Kuala Kurun, Kamis.

Dikatakan, gejolak harga ikan yang tidak stabil cukup memberatkan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, sumber daya manusia khususnya pembudidaya ikan harus ditingkatkan, agar mampu mengelola dan membudidayakan ikan dengan baik.

Dia mengatakan sebenarnya di Kabupaten Gumas memiliki potensi yang sangat besar di sektor perikanan, karena ditopang dengan adanya balai benih, yakni Balai Benih Ikan (BBI) Kuala Kurun dan BBI Tewah.

"Saat ini BBI Kuala Kurun yang terletak di Dam Sakata Juri dan BBI Tewah yang terletak di Dam Sakata Tewah sudah mampu melayani permintaan masyarakat terhadap benih ikan yang ingin dibudidayakan," kata Trinayati.

Melihat berbagai hal tadi, Dinas Perikanan Gumas menyadari pentingnya meningkatkan SDM pembudidaya ikan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan usaha perikanan, agar pembudidaya ikan mendapat pengetahuan dan wawasan terkait teknik budidaya ikan.

Baca juga: Bursa inovasi desa harus petakan produk unggulan Gumas, kata Bupati

"Pada tanggal 9 dan 10 Juli 2019 lalu, kami melakukan pelatihan usaha perikanan di Kelurahan Tumbang Rahuyan, Kecamatan Rungan Hulu. Ada dua gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mengikuti pelatihan itu," bebernya.

Dua gapoktan yang mengikuti kegiatan pelatihan adalah Rahuyan Mandiri dan Tahasak Jangkit. Secara keseluruhan ada 25 anggota gapoktan yang mengikuti pelatihan, dengan rincian 20 orang dari Rahuyan Mandiri dan lima orang dari Tahasak Jangkit.

Untuk materi pelatihan yang disampaikan, lanjut dia, diantaranya kebijakan umum pembangunan perikanan, teknik budidaya ikan di kolam, penunjang usaha perikanan, serta praktek alat dan bahan kolam terpal.

"Peserta pelatihan saya harap mampu menjadi motivator dalam usaha budidaya ikan, saling bersinergi dalam memanfaatkan potensi yang tersedia di wilayah setempat, guna meningkatkan produksi ikan yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan," demikian Trinayati.

Baca juga: Bhabinkamtibmas harus dekat dengan masyarakat, kata Kapolres Gunung Mas