Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah HM Taufiq Mukti meminta seluruh camat, kepala desa, lurah, ketua RT/RW serta seluruh masyarakat agar waspada terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan.
"Saya minta seluruh aparatur pemerinrah dan masyarakat bersinergi, bersatu mencegah dan mengantisipasi terjadinya Karhutla karena sekarang Kotawaringin Timur dan sekitarnya telah memasuki musim kemarau dan rawan terjadi Karhutla," katanya di Sampit, Jumat.
Dikatakan, dengan adanya sinergi seluruh instansi, aparatur pemerintah dan lapisan masyarakat diharapkan Kotawaringin Timur dapat terhindar dari bencana Karhutla dan terbebas dari kabut asap. Masyarakat juga diminta untuk tidak membuka dan membersihkan lahan dengan cara membakar karena hal itu dapat memicu terjadinya Karhutla.
"Sseluruh Camat beserta jajarannya bersama lurah kepala desa ketua Rt/Rw untuk setiap saat memantau sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," ucapnya.
Di beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, utamanya bagin selatan telah terjadi karhutla. Namun karhutla tersebut sudah dapat di tangani oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Damkar dan masyarakat sehingga kebakaran tersebut tidak sampai meluas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Yephi Hartady mengatakan, berdasarkan data terakhir sudah ada 80 hektar lahan yang terbakar di daerah itu.
"Kalau sejak ditetapkan status siaga hingga sekarang ada sekitar 80 hektare lahan yang terbakar," terang
Baca juga: Pemkab Kotim buktikan perhatian terhadap guru
Kebakaran lahan tersebut banyak terjadi di luar kota, dengan di dominasi di Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, yang luas lahan terbakar mencapai 70 hektare. Hal itupun membuat petugas dari Satgas Karhutla kesulitan melakukan pemadaman.
"Lahan yang terbakar di dominasi di wialayah Desa Bagendang, karena hampir 80 persen dari total keseluruhan lahan yang terbakar di Kotim," terangnya.
Sedangkan untuk daerah rawan Karhutla dan sering terpantau titik hostpot sendiri yakni di Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, dan Mentaya Hilir Selatan. Dan untuk dalam kota yakni di Jalan Bumi Raya, Water Hugo, dan Desa Eka Bahurui.
"Di daerah tersebut memang masih banyak lahan gambut, sehingga sangat rawan terjadi kebakaran lahan," jelasnya.
Sementara, saat ini pihaknya terus siaga kebakaran hutan dan lahan. Dengan selalu patroli di tempat-tempat rawan dan sesegera mungkin melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran lahan.
Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim antusias sambut perluasan jaringan listrik PLN
Baca juga: Pelaku usaha kecil Kotim didorong manfaatkan pembiayaan ultra mikro
Berita Terkait
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib
KPU Kotim tetapkan 40 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 5:19 Wib
Parade dan tarian kolosal guru-murid meriahkan Hardiknas di Kotim
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Sekda Kobar akui mulai rasakan perubahan melalui Gerakan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:57 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Rabu, 1 Mei 2024 19:56 Wib
Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Rabu, 1 Mei 2024 19:39 Wib