Pemkab Kotim upayakan penyediaan layanan bedah saraf di RSUD Murjani

id Pemkab Kotim upayakan penyediaan layanan bedah saraf RSUD dr Murjani,Bupati Kotim,Supian Hadi,Sampit,RSUD Murjani

Pemkab Kotim upayakan penyediaan layanan bedah saraf di RSUD Murjani

Bupati Kotim H Supian Hadi saat memantau pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

...saat ini baru ada 171 orang dokter spesialis bedah saraf di Indonesia. Hal itulah yang membuat layanan bedah saraf masih sangat sedikit

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi menyatakan keinginan pemerintah daerah menyediakan layanan bedah saraf di RSUD dr Murjani Sampit agar masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut tidak harus dirujuk ke luar daerah.

"Kami sudah menjajaki rencana kerjasama dengan RSUP dr Sardjito dan Universitas Gajah Mada. Nanti bisa dijadwalkan misalnya hari tertentu dokter spesialis dari sana datang ke Sampit untuk memberi pelayanan," kata Supian di Sampit, Jumat.

Layanan bedah saraf tersebut rencananya dibuka pada 2020 setelah bangunan baru di rumah sakit milik pemerintah daerah itu rampung. Selama ini pasien yang membutuhkan penanganan bedah saraf harus dirujuk ke Palangka Raya atau provinsi lain.

Saat ini layanan bedah saraf di Kalimantan Tengah hanya ada di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Jika nantinya RSUD dr Murjani memiliki layanan tersebut maka akan sangat membantu untuk mempermudah pelayanan bedah saraf bagi masyarakat di wilayah barat Provinsi Kalimantan Tengah.

Informasinya, kata Supian, saat ini baru ada 171 orang dokter spesialis bedah saraf di Indonesia. Hal itulah yang membuat layanan bedah saraf masih sangat sedikit.

Untuk mempersiapkan layanan tersebut, Supian menginstruksikan agar disiapkan anggaran untuk pengadaan peralatan kesehatan untuk pelayanan bedah saraf. Supian memperkirakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,6 miliar untuk penyediaan peralatan kesehatan tersebut.

Baca juga: Pemkab Kotim biayai putra daerah jadi dokter spesialis bedah saraf

Baca juga: RSUD Murjani Sampit didorong tingkatkan kualitas pelayanan

Untuk tahap awal, pelayanan bedah saraf akan ditangani oleh dokter ahli yang didatangkan ke Sampit. Namun untuk jangka panjang, pemerintah daerah menginginkan ada putra daerah yang menjadi dokter spesialis bedah saraf.

"Nanti kita kuliahkan putra daerah kita dan diikat sehingga mereka tetap bertugas di sini. Jangan sampai nanti setelah kita biayai, mereka pindah. Warga dari suku manapun kalau sudah tinggal dan menjadi penduduk di sini berarti putra daerah kita," kata Supian.

Pemerintah daerah akan membiayai secara penuh putra daerah yang akan kuliah di Fakultas Kedokteran hingga menjadi dokter spesialis bedah saraf. Nantinya akan ada seleksi untuk memilih peserta yang akan dibiayai kuliah menjadi dokter spesialis bedah saraf tersebut. Rencananya setiap tahun akan dikirim dua orang untuk mengikuti program tersebut.