DPRD minta rumah sakit Sampit benahi pelayanan
Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rudianur minta jajaran rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani Sampit untuk terus berbenah, terutama dalam hal pelayanan publik.
"Pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) terus berupaya meningkatkan infrasturtur dan fasilitas rumah sakit, untuk itu bangunan gedung yang megah harus diimbangi dengan pelayanan yang prima dan memuas," katanya di Sampit, Rabu.
Rudianur berharap jangan hanya sekadar bangunan megah dan mewah yang menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah, tapi dari sisi pelayanan masih buruk, tidak seperti yang diharapkan dan tentu itu sangat tidak diinginkan.
DPRD menginginkan layanan di rumah sakit itu sederhana, singkat dan cepat. Apalagi 2020 mendatang rumah sakit itu selesai dan sudah memiliki bangunan termegah di Kalimantan Tengah.
Pembangunan rumah sakit dr Murjani Sampit dilakukan secara bertahap dan dikerjakan melalui program tahun jamak dengan menghabiskan total anggaran sebesar Rp151 miliar.
Anggaran yang besar tersebut masih belum termasuk dari dana regular lainnya yang bersumber dari DAK dengan nilai rata-rata puluhan miliar rupiah setiap tahunnya dari APBN.
Melihat begitu besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit dr Murjani Sampit tersebut maka diharapkan kedepannya keberadaan rumah sakit tersebut benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Jika melihat dari gambar perencanaan bangunan itu sangat megah. Namun pertanyannya, apakah nanti pemerintah kabupaten mampu menciptkan pelayan yang maksimal di rumah sakit itu. Ini yang jadi tuntutan kita semua," tegasnya.
Polemik dan dinamika pelayanan publik sering terjadi di rumah sakit itu, bahkan DPRD sudah beberapa kali memanggil manajemen. Maka dari itu pelayanan maksimal akan jadi tuntutan dari lembaga DPRD kedepannya.
Rudianur juga meminta agar pegawai yang ditempatkan di layanan publik harus benar-benar pegawai yang punya mental melayani dengan ramah dan santun sehingga kedepan tidak ada keluhan dan masalah lagi.
"Pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) terus berupaya meningkatkan infrasturtur dan fasilitas rumah sakit, untuk itu bangunan gedung yang megah harus diimbangi dengan pelayanan yang prima dan memuas," katanya di Sampit, Rabu.
Rudianur berharap jangan hanya sekadar bangunan megah dan mewah yang menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah, tapi dari sisi pelayanan masih buruk, tidak seperti yang diharapkan dan tentu itu sangat tidak diinginkan.
DPRD menginginkan layanan di rumah sakit itu sederhana, singkat dan cepat. Apalagi 2020 mendatang rumah sakit itu selesai dan sudah memiliki bangunan termegah di Kalimantan Tengah.
Pembangunan rumah sakit dr Murjani Sampit dilakukan secara bertahap dan dikerjakan melalui program tahun jamak dengan menghabiskan total anggaran sebesar Rp151 miliar.
Anggaran yang besar tersebut masih belum termasuk dari dana regular lainnya yang bersumber dari DAK dengan nilai rata-rata puluhan miliar rupiah setiap tahunnya dari APBN.
Melihat begitu besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit dr Murjani Sampit tersebut maka diharapkan kedepannya keberadaan rumah sakit tersebut benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Jika melihat dari gambar perencanaan bangunan itu sangat megah. Namun pertanyannya, apakah nanti pemerintah kabupaten mampu menciptkan pelayan yang maksimal di rumah sakit itu. Ini yang jadi tuntutan kita semua," tegasnya.
Polemik dan dinamika pelayanan publik sering terjadi di rumah sakit itu, bahkan DPRD sudah beberapa kali memanggil manajemen. Maka dari itu pelayanan maksimal akan jadi tuntutan dari lembaga DPRD kedepannya.
Rudianur juga meminta agar pegawai yang ditempatkan di layanan publik harus benar-benar pegawai yang punya mental melayani dengan ramah dan santun sehingga kedepan tidak ada keluhan dan masalah lagi.