Hoaks terkait grup WhatsApp pendukung 02 tersebar
Jakarta (ANTARA) - Pasca masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju, beredar hoaks foto hasil tangkapan layar grup WhatsApp pendukung 02.
Dalam foto hasil tangkapan layar grup WhatsApp tersebut ditampilkan sejumlah nama tokohpendukung Prabowo-Sandi sebagai anggotanya.
Para tokoh yang ditampilkan dalam grup itu yakni Mardani Ali Sera, Ferdinand Hutahaean, Habiburokhman, Neno Warisman, Fadli Zon, Fahri Hamzah, hingga Ustad Abdul Somad.
Mereka tampak ada yang mendukung keputusan Prabowo masuk dalam kabinet, sementara beberapa lainnya kecewa dan ditampilkan meninggalkan/keluar dari grup WhatsApp itu.
Salah satu tokoh yang namanya muncul dalam grup WhatsApp itu adalah politisi DemokratFerdinand Hutahaean yang ditampilkan mendukung keputusan Prabowo masuk kabinet.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ferdinand dengan tegas menyebut grup WhatsApp Pendukung 02 itu adalah hoaks.
"Hoax itu, tidak benar," kata Ferdinand dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ferdinand mengatakan grup WhatsApp itu kemungkinan sengaja dibuat sedemikian rupa seolah berisi para tokoh pendukung 02 dan disebarkan kepada publik untuk meledek.
"Dibuat mungkin untuk ngeledekin aja," kata Ferdinand.
Dalam foto hasil tangkapan layar grup WhatsApp tersebut ditampilkan sejumlah nama tokohpendukung Prabowo-Sandi sebagai anggotanya.
Para tokoh yang ditampilkan dalam grup itu yakni Mardani Ali Sera, Ferdinand Hutahaean, Habiburokhman, Neno Warisman, Fadli Zon, Fahri Hamzah, hingga Ustad Abdul Somad.
Mereka tampak ada yang mendukung keputusan Prabowo masuk dalam kabinet, sementara beberapa lainnya kecewa dan ditampilkan meninggalkan/keluar dari grup WhatsApp itu.
Salah satu tokoh yang namanya muncul dalam grup WhatsApp itu adalah politisi DemokratFerdinand Hutahaean yang ditampilkan mendukung keputusan Prabowo masuk kabinet.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ferdinand dengan tegas menyebut grup WhatsApp Pendukung 02 itu adalah hoaks.
"Hoax itu, tidak benar," kata Ferdinand dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ferdinand mengatakan grup WhatsApp itu kemungkinan sengaja dibuat sedemikian rupa seolah berisi para tokoh pendukung 02 dan disebarkan kepada publik untuk meledek.
"Dibuat mungkin untuk ngeledekin aja," kata Ferdinand.