Strategi duet CEO Gojek usai ditinggal Nadiem Makarim
Jakarta (ANTARA) - Menggantikan posisi Nadiem Makarim, co-CEO Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, akan meneruskan visi dan misi Gojek untuk fokus kepada konsumen dengan fokus pada tiga inti layanan yakni mobilitas, pembayaran dan finansial serta GoFood.
"Benar-benar fokus untuk mencari akar dari permasalahan konsumen, memecahkan itu, dan lewat itulah bisnis kita akan berkembang. Dan perkembangan itu harus dilakukan secara sustainable," ujar Kevin di Jakarta, Kamis (24/10).
Tidak lagi "bakar uang" dengan menghadirkan banyak promo pada layanan, Gojek dalam rencana jangka panjang akan membangun bisnis produk yang berkelanjutan dengan cara membawa produk yang terbaik untuk konsumen.
Baca juga: Mundur dari Gojek, Nadiem jadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju
Kevin mengatakan bisnis inti Gojek saat ini adalah mobilitas, pembayaran dan layanan finansial, serta GoFood. Sementara, untuk layanan lain yang ada pada aplikasi, Gojek akan lebih banyak menggandeng partner.
Sejumlah perusahaan yang telah bekerja sama dengan Gojek antara lain Halodoc untuk layanan kesehatan GoMed, Kitabisa.com untuk layanan donasi GoGive dan Doogether untuk layanan fitnes GoFit.
"Jadi ke depannya, untuk layanan-layanan di luar tiga layanan inti tadi kita expect kita bisa partner dengan perusahaan-perusahaan lain untuk bisa nempel di aplikasi kita untuk bisa berkembang," kata Kevin.
Baca juga: Bakal masuk di Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim mundur dari pimpinan Gojek
Gojek telah berekspansi dengan meluncurkan layanannya di Singapura, Thailand dan Vietnam, serta telah menargetkan Filipina sebagai negara selanjutnya.
"Kita sudah ada sekitar 7 juta user yang menggunakan Gojek Apps di luar Indonesia per bulan, mudah-mudahan kalau memang semua berjalan lancar, tahun depan tambah negara lagi," kata Andre.
Tidak hanya itu, Andre mengatakan Gojek juga berencana membawa layanan dan produk yang telah diluncurkan di Indonesia ke negara-negara lain di Asia Tenggara, untuk memperluas penggunaan aplikasi dan layanan Gojek secara global.
Baca juga: Gojek kenakan tarif biaya bungkus plastik
"Saat ini transaksi pengguna 20 persen dari luar negeri, 80 persen ada di Indonesia, ambisinya ke depannya mudah-mudahan kalau berjalan lancar bisa 50:50," ujar Andre.
Saat ini, Gojek telah memiliki 2 juta mitra pengemudi dan telah menggandeng 500.000 pengusaha kuliner di GoFood. Gojek juga telah beroperasi di 207 kota/kabupaten di Indonesia.
"Benar-benar fokus untuk mencari akar dari permasalahan konsumen, memecahkan itu, dan lewat itulah bisnis kita akan berkembang. Dan perkembangan itu harus dilakukan secara sustainable," ujar Kevin di Jakarta, Kamis (24/10).
Tidak lagi "bakar uang" dengan menghadirkan banyak promo pada layanan, Gojek dalam rencana jangka panjang akan membangun bisnis produk yang berkelanjutan dengan cara membawa produk yang terbaik untuk konsumen.
Baca juga: Mundur dari Gojek, Nadiem jadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju
Kevin mengatakan bisnis inti Gojek saat ini adalah mobilitas, pembayaran dan layanan finansial, serta GoFood. Sementara, untuk layanan lain yang ada pada aplikasi, Gojek akan lebih banyak menggandeng partner.
Sejumlah perusahaan yang telah bekerja sama dengan Gojek antara lain Halodoc untuk layanan kesehatan GoMed, Kitabisa.com untuk layanan donasi GoGive dan Doogether untuk layanan fitnes GoFit.
"Jadi ke depannya, untuk layanan-layanan di luar tiga layanan inti tadi kita expect kita bisa partner dengan perusahaan-perusahaan lain untuk bisa nempel di aplikasi kita untuk bisa berkembang," kata Kevin.
Baca juga: Bakal masuk di Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim mundur dari pimpinan Gojek
Gojek telah berekspansi dengan meluncurkan layanannya di Singapura, Thailand dan Vietnam, serta telah menargetkan Filipina sebagai negara selanjutnya.
"Kita sudah ada sekitar 7 juta user yang menggunakan Gojek Apps di luar Indonesia per bulan, mudah-mudahan kalau memang semua berjalan lancar, tahun depan tambah negara lagi," kata Andre.
Tidak hanya itu, Andre mengatakan Gojek juga berencana membawa layanan dan produk yang telah diluncurkan di Indonesia ke negara-negara lain di Asia Tenggara, untuk memperluas penggunaan aplikasi dan layanan Gojek secara global.
Baca juga: Gojek kenakan tarif biaya bungkus plastik
"Saat ini transaksi pengguna 20 persen dari luar negeri, 80 persen ada di Indonesia, ambisinya ke depannya mudah-mudahan kalau berjalan lancar bisa 50:50," ujar Andre.
Saat ini, Gojek telah memiliki 2 juta mitra pengemudi dan telah menggandeng 500.000 pengusaha kuliner di GoFood. Gojek juga telah beroperasi di 207 kota/kabupaten di Indonesia.