Bendahara Kalteng Putra angkat bicara soal dugaan pengaturan skor

id Bendahara Kalteng Putra angkat bicara soal dugaan pengaturan skor,Sepak bola,Mafia bola,Polda Kalteng

Bendahara Kalteng Putra angkat bicara soal dugaan pengaturan skor

Bendahara Kalteng Putra Khairul Fahmi saat menjelaskan mengenai dirinya tidak terbukti mengatur skor atau menyuap perangkat pertandingan saat Kalteng Putra berhadapan dengan Persela Lamongan Selasa (29/10/2019). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Bendahara klub sepak bola Kalteng Putra Khairul Fahmi angkat bicara soal dugaan pengaturan skor yang membuat dirinya dan beberapa orang lainnya sempat diamankan dalam waktu 1x24 jam oleh Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri yang dibantu Polda Kalteng.

Khairul Fahmi menyebut, tindakan polisi itu diduga didasarkan atas laporan seseorang terkait hasil laga Kalteng Putra melawan Persela Lamongan pada Minggu (27/10/19) sore lalu.

"Untuk nama pelapor dalam hal tersebut saya lupa, setahu saya ia bergelar sarjana hukum," kata Khairul Fahmi di Palangka Raya, Selasa.

Khairul Fahmi yang baru diizinkan pulang pada Senin (28/10) sekitar pukul 23.00 WIB bersama enam perangkat pertandingan serta dua rekannya dari manajemen klub Kalteng Putra mengaku, dirinya sama sekali tidak mengenal dengan pelapor yang bertitel sarjana hukum tersebut.

Meski begitu, dia tidak mempermasalahkan mengenai laporan itu, sebab ia merasa bekerja sebagai Bendahara tim Kalteng Putra sama sekali tidak pernah berniat untuk melakukan pengaturan skor atau penyuapan terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan Kalteng Putra melawan Persela Lamongan di Stadion Tuah Pahoe.

Secara tim, klub kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah itu tentunya merasa dirugikan dengan dugaan negatif yang menerpa tim dan kebenarannya tidak terbukti melakukan pengaturan skor.

"Tim jelas terganggu dong, apalagi dalam persoalan ini ada permainan," katanya.

Baca juga: Satgas anti mafia bola sempat amankan sembilan orang terkait laga Kalteng Putra kontra Persela
Baca juga: Gomes sesalkan wasit berikan kartu kuning kepada OK Jhon


Fahmi menambahkan, mengenai persoalan internal yang dialami tim Kalteng Putra ketika pemain bertemu dengan pemilik klub Agustiar Sabran sudah menemukan solusinya.

Informasi yang diterimanya, gaji pemain yang menunggak selama dua bulan, sudah dibayarkan. Kini manajemen meminta pemain agar bisa memberikan kemenangan di setiap pertandingan yang tersisa di putaran ke dua saat ini.

"Mengenai gaji, saya tanyakan ke kapten tim, katanya sudah menerima. Mengenai semua sudah dibayar atau tidak, saya kurang begitu mengetahuinya," bebernya.

Di lain pihak, Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam terkait dugaan pengaturan skor pertandingan Kalteng Putra melawan Persela Lamongan, ternyata dugaan tersebut tidak terbukti.

"Karena tidak terbukti, maka sembilan orang yang telah dilaksanakan pemeriksaan dan diklarifikasi mengenai hal itu, sudah dibebaskan untuk melakukan aktivitasnya kembali," demikian Hendra.

Baca juga: Kalahkan Persela, Kalteng Putra pecah telur akhiri puasa kemenangan