Pemkab Kotim diminta normalisasi sungai di Sampit cegah banjir

id Pemkab Kotim diminta normalisasi sungai di Sampit cegah banjir,DPRD Kotim,Agus Seruyantara,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit

Pemkab Kotim diminta normalisasi sungai di Sampit cegah banjir

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Agus Seruyantara. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta melakukan normalisasi sungai-sungai kecil yang ada di daerah itu untuk mencegah banjir.

"Sungai-sungai kecil yang ada di Sampit ini harus dikeruk supaya air bisa mengalir lancar hingga Sungai Mentaya. Harapan ini banyak disampaikan warga, khususnya di Kecamatan Baamang karena warga khawatir terjadi banjir akibat aliran air tidak lancar," kata Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur Agus Seruyantara di Sampit, Rabu.

Saat reses perorangan di Kecamatan Baamang, Agus menerima banyak masukan dan aspirasi dari masyarakat, salah satunya terkait pencegahan banjir. Saat ini masih banyak kawasan permukiman di Sampit yang rawan banjir saat musim hujan seperti sekarang ini.

Normalisasi sungai dilakukan dengan membersihkan dan mengeruk badan sungai sehingga kapasitas badan sungai sesuai dengan debit air yang diinginkan dengan masih mempertahankan pola alamiah sungainya.

Agus mencontohkan, anak sungai yang ada di kawasan Wengga Metro. Anak sungai tersebut dangkal dan banyak ditumbuhi rumput sehingga menghambat arus air. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa saja memicu banjir jika air curah hujan tinggi membuat air sampai meluap.

Pengerukan dan pembersihan juga perlu dilakukan agar sungai kecil tersebut tetap dialiri air. Manfaatnya saat kemarau, air di sungai bisa digunakan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran lahan.

Baca juga: Agenda DPRD Kotim terpaksa dijadwalkan ulang akibat polemik defisit anggaran
Baca juga: Ferry Khaidir disambut hangat di Gerindra Kotim


"Saat kemarau belum lama ini, petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena sumber air kering. Sungai di kawasan itu dangkal, makanya tidak ada airnya," kata Agus.

Normalisasi diharapkan juga dilakukan di sungai dan anak sungai lainnya yang ada di Sampit. Program ini sejalan dengan pembenahan drainase yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah daerah.

Pembersihan sungai juga harus dilakukan agar alur sungai dan anak sungai bebas dari rumput dan tumpukan sampah. Hal ini juga kaitannya dengan sanitasi lingkungan dan kesehatan karena tumpukan sampah bisa menjadi sumber berbagai penyakit.

Agus mengimbau masyarakat turut mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Warga diminta tidak membuang sampah ke drainase atau sungai karena tumpukan sampah bisa memicu genangan banjir akibat luapan air.

Baca juga: Legislator Kotim prihatin sekolah di kota pun kekurangan ruang kelas