Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Palangka Raya (UPR) menilai, inovasi sains dan teknologi sangatlah penting dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Pembangunan yang berkelanjutan di segala bidang, termasuk sains dan teknologi menjadi landasan penting menghadapi revolusi industri 4.0," kata Wakil Rektor Bidang Hukum, Organisasi, SDM dan Kemahasiswaan UPR Prof Dr Suandi Sidauruk di Palangka Raya, Sabtu.
Salah satu upaya mewujudkannya, pihaknya menggelar seminar nasional yang digagas FMIPA UPR dengan pembicara kunci, seperti Prof Hamzah Fansuri dari ITS, Prof Nurul Taufiqu Rochman dari LIPI, Ruli Tanio dari PT Energia Prima Nusantara, hingga Dr Simon Jhon Husson dari BNF.
Baca juga: UPR mampu jadi 10 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia
Ia menilai, seminar itu menjadi wadah tepat sebagai sarana bertukar ide dan pemikiran antara para dosen maupun peneliti. Hingga pada akhirnya akan semakin banyak publikasi yang dihasilkan guna memajukan UPR maupun Kalteng.
Dekan FMIPA UPR Prof Dr Sih Winarti menjelaskan, seminar nasional yang digelar untuk kedua kalinya itu, dilaksanakan untuk mempertemukan para dosen, peneliti maupun praktisi guna mengawal perkembangan ilmu sains dan terapannya.
"Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan sebagai wadah mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang merupakan tuntutan profesi dari dosen dan peneliti," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Kalteng siap terlibat aktif tingkatkan SDM Kalteng
Melalui pertemuan itu, pihaknya juga membuka kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat demi kemajuan UPR dan Kalteng.
Winarti menegaskan, meski FMIPA merupakan fakultas termuda di UPR, namun kualitas yang dimiliki tidak perlu diragukan. Sebab telah banyak prestasi yang berhasil ditorehkan pihaknya, baik di skala regional, nasional hingga internasional.
Seperti mahasiswa prodi kimia berhasil menyabet silver medal pada 'World Invention and Technology Expo 2019, mahasiswa prodi fisika meraih juara dua pada LKTI Graviti yang diselenggarakan Universitas Negeri Makassar, mahasiswi prodi biologi berhasil mengikuti summer school ke NKUST Taiwan dan lainnya.
Baca juga: Sugianto janjikan peningkatan sarana dan prasarana UPR
Sementara itu Ketua Panitia Adventus Panda menuturkan, tema dalam seminar itu sengaja diangkat sebagai pengingat, bahwa inovasi bidang sains dan teknologi harus berkontribusi terhadap pencapaian 17 tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Karenanya semangat yang muncul pada seluruh sesi penyampaian artikel secara lisan dan tulisan diharapkan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan tersebut," tegasnya.
Pada tahun ini ada berbagai bidang kajian, meliputi bioteknologi, ekologi, biodiversitas, energi, fisika terapan, kimia anorganik, kimia lingkungan, komputasi, serta kajian pada bidang pendidikan IPA, yakni biologi, kimia serta fisika.
Peneliti bidang kajian itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya UPR, ITS Surabaya, UPN Veteran Yogyakarta, IPB Bogor, Institut Teknologi Del Sumatera Utara, Universitas Lambung Mangkurat, IAIN Palangka Raya dan lainnya.
Baca juga: Peserta KKN-T UPR Ciptakan Inovasi UMKM Center Desa Online