Bupati nilai pandangan umum fraksi DPRD Bartim sangat membangun
Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengapresiasi pandangan umum seluruh fraksi yang ada di DPRD setempat, karena sangat konstruktif dan positif untuk kinerja organisasi perangkat daerah kedepannya.
Apresiasi tersebut disampaikan Ampera usai mengikuti rapat paripurna DPRD Bartim dengan agenda jawaban Bupati atas pemandangan umum fraksi di Tamiang Layang, Selasa.
"Apa yang dipertanyakan fraksi dewan merupakan hal yang sangat konstruktif dan positif untuk kinerja organisasi perangkat daerah kedepannya," ucapnya.
Dia mencontohkan pandangan terkait rapat kerja bersama eksekutif - legislatif dalam hal rapat pembahasan program kerja serta dilakukannya peninjauan ke lapangan secara bersama-sama.
Ampera mengatakan dengan adanya kesamaan persepsi dari anggota dewan dalam hal pengawasan program pembangunan yang dilaksanakan, maka akan berdampak positif, terutama dalam upaya peningkatan mutu pembangunan dan percepatan pembangunan daerah.
"Dalam struktur RAPBD 2020 ada mengalami defisit anggaran berkisar Rp23 miliar atau 3,7 persen dari total APBD 2020. Dana defisit ini akan menjadi nol dalam APBD Perubahan 2020 nanti.
Sedangkan untuk pembiayaan di bidang kesehatan ada sebesar Rp17 miliar yamg bersumber dari Dana Alokasi Khusus Kesehatan yang terdiri dari Rp6 miliar untuk pembangunan ruang rawat inap kelas III dan Rp10 miliar lebih untuk pengadaan sarana kesehatan sebagai penunjang pelayanan.
Baca juga: Bupati Bartim ingatkan OPD patuhi empat poin terkait APBD 2020
"Ada dana anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk bangunan Puskesmas Ampah Kota agar ruang pelayanan kesehatan lebih representatif," kata Ampera.
Sementara itu, Ketua DPRD Barito Timur Nus Sulistio mengatakan, setelah adanya penyampaikan jawaban kepala daerah atas pemandangan umum fraksi maka tahapan selanjutnya yakni pembahasan anggaran bersama.
"Baik dari eksekutif dan legislatif sudah siap melakukan pembahasan. Diharapkan ada kesepemahaman sehingga pembahasan akan berjalan sesuai batas waktu dan menghasilkan produk berupa program pembangunan yang maksinal," kata Sulistio.
Pembahasan anggaran bersama selama lima hari yang dilaksanakan mulai Rabu (20/11). Dalam pembahasan akan diupayakan semaksimalmungkin agar hasilnya maksimal, yakni baik untuk pembangunan daerah dan bermanfaat untuk masyarakat.
Baca juga: Kejari Barito Timur optimalkan TP4D kawal pembangunan
Baca juga: Minimnya PAD dan serapan anggaran oleh Pemkab Bartim menjadi sorotan
Apresiasi tersebut disampaikan Ampera usai mengikuti rapat paripurna DPRD Bartim dengan agenda jawaban Bupati atas pemandangan umum fraksi di Tamiang Layang, Selasa.
"Apa yang dipertanyakan fraksi dewan merupakan hal yang sangat konstruktif dan positif untuk kinerja organisasi perangkat daerah kedepannya," ucapnya.
Dia mencontohkan pandangan terkait rapat kerja bersama eksekutif - legislatif dalam hal rapat pembahasan program kerja serta dilakukannya peninjauan ke lapangan secara bersama-sama.
Ampera mengatakan dengan adanya kesamaan persepsi dari anggota dewan dalam hal pengawasan program pembangunan yang dilaksanakan, maka akan berdampak positif, terutama dalam upaya peningkatan mutu pembangunan dan percepatan pembangunan daerah.
"Dalam struktur RAPBD 2020 ada mengalami defisit anggaran berkisar Rp23 miliar atau 3,7 persen dari total APBD 2020. Dana defisit ini akan menjadi nol dalam APBD Perubahan 2020 nanti.
Sedangkan untuk pembiayaan di bidang kesehatan ada sebesar Rp17 miliar yamg bersumber dari Dana Alokasi Khusus Kesehatan yang terdiri dari Rp6 miliar untuk pembangunan ruang rawat inap kelas III dan Rp10 miliar lebih untuk pengadaan sarana kesehatan sebagai penunjang pelayanan.
Baca juga: Bupati Bartim ingatkan OPD patuhi empat poin terkait APBD 2020
"Ada dana anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk bangunan Puskesmas Ampah Kota agar ruang pelayanan kesehatan lebih representatif," kata Ampera.
Sementara itu, Ketua DPRD Barito Timur Nus Sulistio mengatakan, setelah adanya penyampaikan jawaban kepala daerah atas pemandangan umum fraksi maka tahapan selanjutnya yakni pembahasan anggaran bersama.
"Baik dari eksekutif dan legislatif sudah siap melakukan pembahasan. Diharapkan ada kesepemahaman sehingga pembahasan akan berjalan sesuai batas waktu dan menghasilkan produk berupa program pembangunan yang maksinal," kata Sulistio.
Pembahasan anggaran bersama selama lima hari yang dilaksanakan mulai Rabu (20/11). Dalam pembahasan akan diupayakan semaksimalmungkin agar hasilnya maksimal, yakni baik untuk pembangunan daerah dan bermanfaat untuk masyarakat.
Baca juga: Kejari Barito Timur optimalkan TP4D kawal pembangunan
Baca juga: Minimnya PAD dan serapan anggaran oleh Pemkab Bartim menjadi sorotan