JKN-KIS bebaskan Rahayu dari biaya persalinan

id bpjs kesehatan muara teweh ,melahirkan ditanggung jkn-kis,rsud muara teweh

JKN-KIS bebaskan Rahayu dari biaya persalinan

Suami Rahayu membawa bayinya yang baru dilahirkan di RSUD Muara Teweh, Rabu (10/7/2019).ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), masyarakat kini dapat mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, tidak terkecuali bagi Rahayu (19) Warga Jalan Pendreh Muara Teweh Kabupaten Barito Utara yang dengan lancar tanpa terkendala biaya melahirkan putra pertamanya dengan operasi caesar menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di rumah sakit RSUD Muara Teweh, Rabu (10/7).

Rahayu terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak 2014 lalu hingga sekarang. Dengan pekerjaan suami sebagai kuli bangunan diakuinya untuk mendaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah/ Mandiri masih merupakan suatu hal yang berat baginya.

“Dari pertama kali terdaftar memang sudah menjadi peserta yang ditanggung oleh pemerintah Daerah, kami sangat bersyukur karena pemerintah daerah telah peduli dan kami dapat berobat ke rumah sakit gratis tanpa biaya,” ucap Rahayu.

Mengawali ceritanya saat menggunakan manfaat JKN-KIS, Rahayu tengah hamil anak pertamanya dan rutin memeriksakan diri ke puskesmas hingga melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL) kandungannya.

“Berdasarkan HPL, perkiraan persalinan di usia kandungan 9 bulan namun ternyata lewat hingga usia kandungan saya 10 bulan 2 minggu masih belum ada kontraksi dan tanda-tanda melahirkan. Dari puskesmas saya dirujuk ke RSUD Muara Teweh,” ungkap Rahayu.

Sebagai peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, Ia tidak menyangka pelayanan yang diberikan begitu cepat dan memuaskan.

“Karena sudah melebihi HPL dan air ketuban sedikit maka harus dilakukan operasi caesar dan Alhamdulillah persalinannya berjalan lancar dan bayi saya selamat. Tidak menyangka pelayanan yang diberikan sangat memuaskan, dari awal pemeriksaan hingga persalinan. Jika ada kabar peserta JKN-KIS yang dari PBI itu dibeda-bedakan, tidak sama sekali saya rasakan,” cerita Rahayu.

Ia berharap dengan adanya program JKN-KIS dapat menjadi jalan keluar bagi masyarakat yang tidak mampu untuk dapat mendapat hak atas pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat lainnya yang dengan keikhlasan hati membayar iuran dengan tepat waktu. Semoga kebaikan akan terus tumbuh dan kembali kepada mereka yang menanamnya,” ujarnya.