Kepala BKKBN RI: Tingkatkan pembinaan KB bagi masyarakat pedalaman
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) Hasto Wardoyo meminta jajarannya di tingkat daerah meningkatkan pembinaan program Keluarga Berencana (KB) bagi masyarakat pedalaman.
"Memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merata ini penting. Maka peningkatan pembinaan ini juga harus dilakukan di daerah pedalaman dan pinggiran. Hal ini juga harus dilakukan seluruh pihak agar warga di pedalaman dan pinggiran juga melahirkan generasi unggul dan berkualitas," kata Hasto di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan, peningkatan kualitas SDM merupakan program utama BKKBN. Hal ini, lanjut dia, juga sesuai sejalan dengan ungkapan Presiden RI yang menyatakan SDM unggul Indonesia maju.
Baca juga: BKKBN Kalteng bentuk tim kerja advokasi program KKBPK
"Maka dari ini selain melakukan intervensi gizi, SDM unggul juga perlu dilakukan melalui pemahaman terkait perencanaan masa depan keluarga, tahapan pernikahan dan berumah tangga ideal dan serta pemahaman menyeluruh tentang kesehatan reproduksi," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat memberikan kuliah umum di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang diikuti sekitar 500 peserta. Pada acara yang diinisiasi oleh BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah ini dihadiri sejumlah pihak seperti dari kalangan, mahasiswa, praktisi kesehatan dan keluarga berencana, akademisi, tokoh masyarakat serta jajaran pemerintah daerah di Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri saat membuka acara mengatakan dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera dan generasi berkualitas maka perlu rencana yang matang dalam perjalanan keluarga.
Baca juga: BKKBN Kalteng ajak ormas kepemudaan atasi pernikahan dini
Selain itu juga perlu kebijakan strategis dari pemerintah yang menitik beratkan tentang kesehatan reproduksi dan program peningkatan kualitas hidup dan keluarga dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
"Salah satu yang harus ditekankan dan terus diberikan pemahaman ialah tentang 1.000 hari pertama kehidupan yang harus dijaga dan dimaksimalkan. Hal itu karena masa ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan kualitas generasi muda. Sebanyak 80 persen pembentukan perilaku, kepribadian dan karakter serta kualitas SDM ada pada masa ini," katanya.
Pihaknya pun mengajak seluruh peserta kuliah umum dapat meningkatkan wawasan dan komitmen bersama menjaga kesehatan reproduksi dan merencanakan masa depan kehidupan menuju keluarga sejahtera dan generasi berkualitas.
Baca juga: BKKBN Kalteng dorong orang tua untuk terampil asuh anak
Baca juga: BKKBN Kalteng canangkan sekolah siaga kependudukan
Baca juga: Target BKKBN 2020 gunakan 'brand' lebih milenial
"Memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merata ini penting. Maka peningkatan pembinaan ini juga harus dilakukan di daerah pedalaman dan pinggiran. Hal ini juga harus dilakukan seluruh pihak agar warga di pedalaman dan pinggiran juga melahirkan generasi unggul dan berkualitas," kata Hasto di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan, peningkatan kualitas SDM merupakan program utama BKKBN. Hal ini, lanjut dia, juga sesuai sejalan dengan ungkapan Presiden RI yang menyatakan SDM unggul Indonesia maju.
Baca juga: BKKBN Kalteng bentuk tim kerja advokasi program KKBPK
"Maka dari ini selain melakukan intervensi gizi, SDM unggul juga perlu dilakukan melalui pemahaman terkait perencanaan masa depan keluarga, tahapan pernikahan dan berumah tangga ideal dan serta pemahaman menyeluruh tentang kesehatan reproduksi," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat memberikan kuliah umum di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang diikuti sekitar 500 peserta. Pada acara yang diinisiasi oleh BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah ini dihadiri sejumlah pihak seperti dari kalangan, mahasiswa, praktisi kesehatan dan keluarga berencana, akademisi, tokoh masyarakat serta jajaran pemerintah daerah di Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri saat membuka acara mengatakan dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera dan generasi berkualitas maka perlu rencana yang matang dalam perjalanan keluarga.
Baca juga: BKKBN Kalteng ajak ormas kepemudaan atasi pernikahan dini
Selain itu juga perlu kebijakan strategis dari pemerintah yang menitik beratkan tentang kesehatan reproduksi dan program peningkatan kualitas hidup dan keluarga dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
"Salah satu yang harus ditekankan dan terus diberikan pemahaman ialah tentang 1.000 hari pertama kehidupan yang harus dijaga dan dimaksimalkan. Hal itu karena masa ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan kualitas generasi muda. Sebanyak 80 persen pembentukan perilaku, kepribadian dan karakter serta kualitas SDM ada pada masa ini," katanya.
Pihaknya pun mengajak seluruh peserta kuliah umum dapat meningkatkan wawasan dan komitmen bersama menjaga kesehatan reproduksi dan merencanakan masa depan kehidupan menuju keluarga sejahtera dan generasi berkualitas.
Baca juga: BKKBN Kalteng dorong orang tua untuk terampil asuh anak
Baca juga: BKKBN Kalteng canangkan sekolah siaga kependudukan
Baca juga: Target BKKBN 2020 gunakan 'brand' lebih milenial