BPBD Kotim waspadai meningkatnya potensi banjir

id BPBD Kotim waspadai meningkatnya potensi banjir,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit,Banjir

BPBD Kotim waspadai meningkatnya potensi banjir

Seorang warga bersiaga di rumahnya saat banjir melanda Kecamatan Teluk Sampit, beberapa waktu lalu. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana banjir seiring meningkatnya intensitas hujan.



"Intensitas hujan sudah makin bertambah dari hari ke hari, mohon untuk rekan-rekan sekalian mulai meningkatkan kewaspadaan pra banjir, minimal bagi daerah-daerah yang awal 2019 lalu mengalami banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Yephi Hartady Periyanto di Sampit, Minggu.



Sepekan terakhir, hujan makin sering melanda Kotawaringin Timur. Bahkan Jumat (27/12) sore, hujan deras melanda Sampit disertai angin kencang sehingga menyebabkan sejumlah pohon tumbang ke jalan.



Banjir memang sering melanda sejumlah kecamatan di Kotawaringin Timur ketika curah hujan meningkat. Desa-desa yang terendam banjir umumnya berada di bantaran sungai atau lokasi dataran rendah sehingga dengan cepat terendam akibat luapan air sungai.



Seperti pada awal dan pertengahan 2019, banjir melanda belasan desa di beberapa kecamatan seperti Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai, Parenggean dan lainnya. Masyarakat di daerah yang pernah dilanda banjir diimbau meningkatkan kewaspadaan karena banjir bisa terjadi dalam waktu cepat jika terjadi hujan deras dalam waktu lama.



BPBD Kotawaringin Timur lebih awal mengingatkan semua pihak terkait ancaman banjir ini. Harapannya, semua pihak, termasuk masyarakat juga bisa mengantisipasi sehingga korban jiwa dan dampak buruk lainnya bisa dicegah atau diantisipasi.



Yephi mengatakan, belum lama ini BPBD Kotawaringin Timur sudah melaksanakan apel gelar personel untuk mengantisipasi banjir, puting beliung dan kemungkinan longsor di Kotawaringin Timur. Apel gabungan tersebut dihadiri anggota TNI, Polri, BPBD, Tagana, Basarnas dan lainnya.



Yephi meminta semua pihak hingga di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, maupun masyarakat setempat segera memberitahukan kepada BPBD Kotawaringin Timur jika terjadi banjir. Dengan begitu, penanggulangan juga bisa dilakukan secara cepat sehingga korban jiwa dan dampak buruk banjir bisa dicegah atau diantisipasi.



"Status kita saat ini masih waspada, tapi imbauan untuk waspada dengan kondisi sekitar sudah mulai disampaikan. Besok rencananya mulai dilakukan juga koordinasi degann rekan-rekan lain seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI dan lainnya untuk memastikan kesiapan masing-masing terkait potensi banjir di wilayah Kotawaringin Timur," kata Yephi.



Untuk memudahkan koordinasi dan pelaporan, BPBD Kotawaringin Timur sudah menyebar nomor telepon yang bisa dihubungi untuk melaporkan jika terjadi banjir. Koordinasi dan kepedulian semua pihak akan sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak banjir.