Bahas tentang pemanfaatan TI, dua tokoh pemuda Kalteng kunjungi ANTARA
Palangka Raya (ANTARA) - Dua tokoh pemuda di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni Ferry Khaidir dan Zuli Eko Prasetyo berkunjung ke Kantor Biro ANTARA di Kota Palangka Raya, Selasa (14/1).
"Kami sengaja datang kesini untuk menjalin silaturahmi, sekaligus membahas tentang perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI)," kata Ferry yang merupakan Anggota DPRD Kalteng tersebut.
TI memiliki peranan penting, dalam menunjang pelaksanaan pembangunan pada berbagai bidang. Hanya saja perlu diingat, bahwa perkembangan yang terjadi tak hanya memberikan dampak positif, namun juga negatif.
Menurut Bakal Calon Bupati Kotawaringin Timur ini, diperlukan kesadaran dan upaya dari semua pihak, agar pemanfaatan dari kemajuan TI bisa dilakukan dengan benar dan tidak disalahgunakan.
"Salah satu dampak perkembangan dari TI, yakni kemudahan masyarakat mengakses berbagai informasi di dunia maya. Hanya saja jika tak berhati-hati, maka berpotensi terjebak hoax dan lainnya," tuturnya.
Untuk itu Ferry menjelaskan, pihaknya sebagai wakil rakyat juga memiliki tugas dan tanggung jawab, agar masyarakat terhindar dari hoax maupun hal negatif lainnya.
Dalam hal ini, masyarakat juga harus mampu mengikuti perkembangan, sehingga bisa memanfaatan kemajuan teknologi informasi dengan tepat.
Sementara itu Zuli Eko yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Seruyan mengatakan, berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya merasa perlu melakukan diskusi dan berbagi informasi bersama pihak ANTARA.
"ANTARA merupakan kantor berita nasional yang menjadi media rujukan. Jadi sudah sewajarnya, salah satu pihak yang kami ajak diskusi terkait hal ini adalah ANTARA," ungkapnya.
Ditambah lagi ANTARA telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas hoax dan hal negatif lainnya. Salah satu jalinan kerja samanya dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Eko menyebut, penting bagi pihaknya selaku wakil rakyat, membantu mengarahkan atau mengedukasi masyarakat agar terhindar dari berbagai informasi menyimpang, bersifat provokatif maupun hoax.
"Upaya menangkal hoax dan hal negatif lainnya kami lakukan secara gencar, karena jika tugas ini hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum maupun dinas yang membidangi saja, tentu tidak akan maksimal," terangnya.
"Kami sengaja datang kesini untuk menjalin silaturahmi, sekaligus membahas tentang perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI)," kata Ferry yang merupakan Anggota DPRD Kalteng tersebut.
TI memiliki peranan penting, dalam menunjang pelaksanaan pembangunan pada berbagai bidang. Hanya saja perlu diingat, bahwa perkembangan yang terjadi tak hanya memberikan dampak positif, namun juga negatif.
Menurut Bakal Calon Bupati Kotawaringin Timur ini, diperlukan kesadaran dan upaya dari semua pihak, agar pemanfaatan dari kemajuan TI bisa dilakukan dengan benar dan tidak disalahgunakan.
"Salah satu dampak perkembangan dari TI, yakni kemudahan masyarakat mengakses berbagai informasi di dunia maya. Hanya saja jika tak berhati-hati, maka berpotensi terjebak hoax dan lainnya," tuturnya.
Untuk itu Ferry menjelaskan, pihaknya sebagai wakil rakyat juga memiliki tugas dan tanggung jawab, agar masyarakat terhindar dari hoax maupun hal negatif lainnya.
Dalam hal ini, masyarakat juga harus mampu mengikuti perkembangan, sehingga bisa memanfaatan kemajuan teknologi informasi dengan tepat.
Sementara itu Zuli Eko yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Seruyan mengatakan, berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya merasa perlu melakukan diskusi dan berbagi informasi bersama pihak ANTARA.
"ANTARA merupakan kantor berita nasional yang menjadi media rujukan. Jadi sudah sewajarnya, salah satu pihak yang kami ajak diskusi terkait hal ini adalah ANTARA," ungkapnya.
Ditambah lagi ANTARA telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas hoax dan hal negatif lainnya. Salah satu jalinan kerja samanya dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Eko menyebut, penting bagi pihaknya selaku wakil rakyat, membantu mengarahkan atau mengedukasi masyarakat agar terhindar dari berbagai informasi menyimpang, bersifat provokatif maupun hoax.
"Upaya menangkal hoax dan hal negatif lainnya kami lakukan secara gencar, karena jika tugas ini hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum maupun dinas yang membidangi saja, tentu tidak akan maksimal," terangnya.