Pembukaan empat trayek perintis bentuk berkembangnya perhubungan di Kobar

id Kalimantan Tengah, Kalteng, Kabupaten Kobar, Kobar, Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah

Pembukaan empat trayek perintis bentuk berkembangnya perhubungan di Kobar

Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah didampingi oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah, dan General Manager PT DAMRI (Persero), meresmikan pembukaan trayek baru Pangkalan Bun - Desa Keraya, Sabtu (18/1) ( ANTARA/Koko Sulistyo).

Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Nurhidayah meresmikan pembukaan trayek baru angkutan umum perintis jurusan Pangkalan Bun - Pesisir wilayah Barat Kecamatan Kumai, di halaman Kantor Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Sabtu.

"Peresmian ini memiliki makna yang cukup strategis dalam menjembatani pengembangan sektor perhubungan khususnya di bidang keselamatan transportasi darat, sebagai salah satu kinerja lalu lintas dan angkutan darat di Kabupaten Kobar," kata Nurhidayah.

Disebutkannya dengan luasan wilayah mencapai 10.759 meter persegi dengan jumlah penduduk 270.000 jiwa dan terdiri dari enam kecamatan, 13 kelurahan, 81 desa yang dilalui oleh jalan kabupaten sepanjang 1.182,505 kilometer, jalan provinsi 124,85 kilometer, serta jalan nasional 160,317 kilometer berada dalam wilayah Provinsi Kalteng, yang secara administratif berada di Kobar.

Untuk itu, transportasi memiliki peran penting dan strategis untuk memantapkan perwujudan kondusifitas daerah, serta mempererat hubungan antar daerah baik dalam kabupaten, dalam provinsi, maupun antar provinsi dalam memberikan pelayanan umum.

"Tersedianya sarana dan prasarana transportasi sangat dibutuhkan dalam pergerakan baik orang maupun barang, serta jasa," tegasnya.

Baca juga: Bupati Kobar panen padi perdana di lahan tanpa bakar

Menurutnya, walau tidak sesuai dengan penumpang yang diharapkan, dimana kapasitas kendaraan yang mengangkut khususnya pada trayek yang sudah berjalan, yaitu Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama, Pangkalan Bun - Pelabuhan Ro-Ro, trayek Pangkalan Bun - Pelabuhan Panglima Utar Kumai, seringkali kosong atau tidak ada penumpang namun angkutan perintis Perum Damri tetap membuka trayek baru Pangkalan Bun - Keraya.

"Sudah puluhan tahun pengajuan angkutan umum sudah dilakukan tetapi alhamdulillah akhirnya terlaksana walaupun masih bertahap," terangnya.

Orang nomor satu di Kobar itu menegaskan bahwa upaya membuka jalur trayek baru ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk membantu pelayanan kepada masyarakat pedesaan khususnya angkutan darat dengan biaya yang sangat murah dan terjangkau.

Baca juga: Tradisi 'Nyandau Durian' wujud kearifan lokal Kobar masih terjaga

"Angkutan perintis perdesaan juga menjadi alternatif angkutan pesisir, dan diharapkan transportasi bukan hanya satu unit tetapi bisa ditambah," kata Nurhidayah.

Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah, dan General Manager PT DAMRI (Persero).

PT DAMRI Persero akan terus melakukan evaluasi terutama setiap dua atau tiga tahun sekali, dan dalam perkembangannya nanti bila dimungkinkan akan dikelola oleh pihak ke tiga.

Perum Damri juga meminta agar pemerintah daerah Kabupaten Kobar juga ikut memantau dan mengawasi apabila ada tarif yang melebihi harga yang sudah ditentukan, maka segera laporkan dan ditegur, PT Damri akan segera memperbaiki kinerjanya.

Baca juga: Pemkab Kobar tandatangani 14 paket proyek setara Rp20 miliar