Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) meminta kepolisian mengusut tuntas kasus balita yang ditemukan dalam keadaan dimutilasi setelah dua minggu hilang dari tempat penitipan anak di Samarinda.
"Yang perlu dikejar adalah penyebab hilang dan kematiannya. Kalau belum diketahui seperti ini, bisa muncul banyak dugaan. Kasus itu masih misteri," kata Deputi Bidang Perlindungan Anak KPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, jasad balita tersebut ditemukan dalam keadaan sudah dimutilasi sehingga memunculkan dugaan ada motif dendam. Namun fakta bahwa organ tubuh balita itu hilang juga membuka kemungkinan kasus itu merupakan kasus pengambilan organ tubuh.
Baca juga: Balita ditemukan tanpa organ tubuh, ini tanggapan Kak Seto
"Pengungkapan kasus tersebut juga untuk mengantisipasi hal-hal buruk lainnya terjadi. Polisi perlu segera mengungkap kasus tersebut agar keluarga lain yang memiliki balita tidak khawatir," tuturnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Timur dalam penanganan dampak kejadian tersebut.
Kementerian dan Dinas Kalimantan Timur telah membentuk tim penjangkauan untuk mengantisipasi dampak kejadian itu pada keluarga-keluarga yang punya anak berusia di bawah lima tahun.
Sebelumnya, warga Samarinda dihebohkan oleh penemuan jenazah balita dalam keadaan sudah tidak berkepala. Jenazah tersebut ditemukan dua minggu setelah seorang balita yang mengenakan pakaian yang sama dilaporkan hilang dari tempat penitipan anak.
Baca juga: Balita gizi buruk dianiaya ayahnya hingga tulang paha patah
Baca juga: Diduga korban pencabulan, balita 2,5 meninggal dunia
Baca juga: Balita tewas dianiaya ayah tiri saat ibu kandungnya bekerja
Berita Terkait
Motif pengasuh aniaya balita berusia 3 tahun
Sabtu, 30 Maret 2024 22:00 Wib
Ketua DPRD Barito Utara teteskan vitamin A kepada balita
Senin, 4 Maret 2024 20:13 Wib
Seorang balita 2 tahun meniggal akibat terseret banjir
Senin, 4 Maret 2024 13:01 Wib
Waket Komisi III DPRD Barut teteskan vitamin A kepada balita
Rabu, 28 Februari 2024 8:30 Wib
Nahas! Tiga balita tewas di proyek galian tambang
Kamis, 11 Januari 2024 23:56 Wib
Balita korban penganiayaan alami cedera otak berat
Selasa, 12 Desember 2023 17:20 Wib
Optimalkan deteksi stunting, 146 posyandu di Gumas mendapat bantuan alat antropometri
Selasa, 21 November 2023 14:50 Wib
PT SLK bantu pencegahan stunting pada 24 balita di tiga desa
Selasa, 21 November 2023 5:41 Wib