Polres Barsel lakukan simulasi penyelamatan korban saat banjir

id Polres barsel, barsel, barito selatan, buntok, simulasi, penyelamatan, banjir, bencana alam

Polres Barsel lakukan simulasi penyelamatan korban saat banjir

Kapolres Barito Selatan, AKBP Devy Firmansyah berada di perahu karet bersama anggota melakukan simulasi penyelamatan terhadap korban banjir. ​​​​​​​ (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Polres Barito Selatan, Kalimantan Tengah menggelar simulasi penyelamatan dan pertolongan terhadap masyarakat yang menjadi korban bencana alam yakni saat terjadinya banjir.

Kapolres Barito Selatan, AKBP Devy Firmansyah, Jumat mengatakan, simulasi dilaksanakan untuk melatih personel supaya siap melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban apabila terjadi banjir.

"Para personel kami latih menggunakan helm, baju pelampung dan perahu karet dalam melakukan pertolongan pertama terhadap korban banjir," katanya di sela simulasi di Taman Wisata Tanah Habang Sanggu, Kecamatan Dusun Selatan.

Ia mengatakan, simulasi yang dilaksanakan yakni cara penyelamatan korban pada air dalam maupun dangkal, serta mengevakuasi korban yang terjebak di daratan yang mana di sekitarnya banjir.

Termasuk melakukan simulasi cara melaksanakan pertolongan pertama terhadap korban, baik dalam kondisi sadar maupun tidak sadar. Pada simulasi itu, personel Polres Barsel dipandu anggota yang sudah melakukan pelatihan SAR selama kurang lebih satu bulan.

"Jadi kegiatan ini bukan asal-asalan, karena simulasi dipandu personel yang sudah mengikuti pelatihan SAR. Latihan kami laksanakan supaya tindakan penyelamatan maupun pertolongan bisa efektif dan efisien," jelas Devy Firmansyah.

Ia juga berharap melalui kegiatan ini, seluruh personel Polres Barsel selalu siap siaga mengevakuasi maupun melakukan pertolongan terhadap korban apabila terjadi banjir.

Selain itu, dirinya juga mengimbau masyarakat di wilayah setempat terutama yang berada di kawasan bantaran sungai supaya meningkatkan kewaspadaan, karena saat ini sedang musim hujan.

"Banjir jangan dianggap biasa, namun yang terpenting tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Termasuk bagi masyarakat yang di rumahnya ada anak kecil dan lansia," katanya menjelaskan.