Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar menilai kontribusi perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit di daerah ini belum sesuai harapan, padahal potensinya sangat besar untuk membantu daerah.
"Belum seperti yang diharapkan. Misalnya di bidang ketenagakerjaan, serapan tenaga kerja lokal oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit masih minim," kata Kurniawan di Sampit, Rabu.
Saat ini terdapat lebih dari 50 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Timur. Sebagian besar karyawan didatangkan dari luar daerah, khususnya pekerja lapangan.
Kurniawan berharap serapan tenaga kerja lokal tidak hanya untuk tenaga kerja lapangan, tetapi juga di level manajemen perusahaan. Perusahaan perkebunan harus peduli terhadap tenaga kerja lokal, termasuk dalam membantu peningkatan sumber daya manusia agar pekerja lokal memiliki kemampuan yang mumpuni sesuai kebutuhan perusahaan.
Sangat ironis jika masyarakat Kotawaringin Timur kesulitan mendapatkan pekerjaan, sementara di daerah ini banyak terdapat perusahaan besar perkebunan kelapa sawit. Sangat disayangkan jika sampai perusahaan tidak memprioritaskan tenaga kerja lokal atau hanya menempatkan tenaga kerja lokal pada posisi-posisi kurang strategis.
Politisi muda Partai Amanat Nasional ini menilai banyaknya perusahaan perkebunan di Kotawaringin Timur saat ini ternyata belum sejalan dengan harapan terkait serapan tenaga kerja lokal. Padahal, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus meningkatkan kemampuan pencari kerja melalui pelatihan keterampilan yang dibiayai dana APBD.
Baca juga: DPRD Kotim dukung RSUD Murjani tingkatkan kesiapsiagaan tangani Covid-19
Pemerintah daerah sudah berupaya terus meningkatkan kemampuan pencari kerja di daerah ini agar mempunyai keterampilan yang mumpuni sesuai kebutuhan perusahaan. Hal itu menunjukkan keseriusan pencari kerja dan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja sesuai kriteria yang ditetapkan perusahaan.
"Ke depan, DPRD dan Disnakertrans akan bersinergi untuk menyisir sumber permasalahan minimnya serapan tenaga kerja lokal. Ini harus menjadi perhatian bersama, khususnya kesadaran seluruh perusahaan untuk membantu daerah dan masyarakat," kata Kurniawan.
Perusahaan juga harus peduli dengan daerah sekitar, apalagi perusahaan memang diwajibkan melaksanakan program tanggung jawab sosial atau CSR (corporate social responsibility) untuk membantu masyarakat dan daerah.
Sudah seharusnya perusahaan membantu infrastrstruktur daerah karena banyak jalan yang rusak akibat dilalui truk-truk yang mengangkut muatan dari perkebunan kelapa sawit. Perusahaan jangan hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga harus memperhatikan kondisi daerah, khususnya infrastruktur dan perekonomian masyarakat desa-desa sekitar perusahaan.
Baca juga: Kapolres Kotim ingatkan jangan mengambil keuntungan di tengah kecemasan Covid-19
Baca juga: Covid-19 mengancam, RSUD Murjani Sampit usulkan bangunan khusus isolasi