Jembatan Muara Teweh-Jingah dijaga selama sepekan
Muara Teweh (ANTARA) - Jembatan yang menghubungkan Muara Teweh menuju Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara didirikan posko untuk menjaga agar anak-anak tidak terjun dari atas jembatan ke Sungai Barito.
"Kami sepakat membangun posko di areal jembatan ini. Posko mulai diaktifkan pada sore ini sekitar pukul 15.00 WIB hingga mendekati magrib, setiap hari selama satu minggu ke depan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten H Jainal Abidin saat meninjau jembatan di Muara Teweh, Rabu.
Posko tersebut dijaga tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barito Utara.
Menurut dia, posko ini nantinya untuk mencegah anak-anak yang akan bermain dan naik ke jembatan dan memonitor akses dari ujung jembatan sehingga tidak ada lagi orang ataupun anak-anak bermain di jembatan untuk terjun ke sungai dari atas jembatan.
"Kami mengimbau kepada orang tua, keluarga masing-masing menjaga anak-anaknya jangan sampai terjun seperti pada saat air banjir dan sangat berbahaya bagi mereka serta berbahaya bagi kita semua," tegas dia.
Jainal mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak awal membangun pagar di sekeliling jembatan ini. Dan ada beberapa titik yang memang nantinya akan dibangun pengaman. Jembatan ini belum selesai tetapi dilakukan penerjunan oleh anak-anak untuk bermain kita perlu mencegah.
Jadi beberapa titik yang rawan untuk mereka terjun akan kita tutup dulu. Ada sekitar 5-6 titik lobang (pagar) yang akan kita tutup sementara.
"Untuk itu kami bersama-sama perangkat daerah terkait mengunjungi jembatan ini bagaimana caranya mencegah anak-anak untuk bermain di jembatan ini, supaya jangan lagi melakukan terjun dari atas jembatan," kata dia.
Peninjauan jembatan ini dalam rangka pengamanan, karena dalam beberapa hari terakhir ini berdasarkan data dan informasi yang masuk ada sebagian anak-anak bermain di jembatan dan terjun ke sungai yang saat ini debit airnya naik dari jembatan untuk bermain pada saat sore hari.
"Mereka bermain terjun dari atas jembatan ini, landasan jembatan ini dengan permukaan sungai paling sedikit berjarak 13 – 15 meter. Hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak untuk bermain di sini," kata Jainal.
Bupati Barito Utara H Nadalsyah juga telah menginstruksikan kepada Kepala Satpol PP Aprin Siaga, Kepala BPBD H Gazali Montallatua dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR H Rody, apabila masih ada anak-anak yang mandi di atas jembatan terjun ke Sungai Barito agar ditangkap.
Instruksi ini dilakukan mengingat tindakan anak-anak tersebut sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawanya, inilah upaya pemerintah daerah agar tidak sampai terjadi ada korban jiwa.
"Kalau masih ada lagi yang terjung, silahkan tangkap, lalu panggil orang tuanya supaya mengetahui dan kita harapkan orang tua anak dapat menegur dan menasehati anaknya sehingga tidak melakukan hal yang berbahaya," kata SEkda Jainal menyampaikan pesan bupati.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR setempat H Rody menjelaskan bahwa jembatan ini akan tuntas pada 2020 ini. Dan untuk sementara belum kita buka dan akan dilakukan pengujian terkait kekuatan jembatan secara teknis.
"Insya Allah tahun ini jembatan tuntas semua. Dan sementara jembatan ini kami tutup dan ada pengujian kekuatan jembatan secara teknis. Dan baru kita programkan. Insya Allah ini sudah masuk tahap pelimpahan dan akan fungsional pada tahun ini juga," kata Rody.
"Kami sepakat membangun posko di areal jembatan ini. Posko mulai diaktifkan pada sore ini sekitar pukul 15.00 WIB hingga mendekati magrib, setiap hari selama satu minggu ke depan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten H Jainal Abidin saat meninjau jembatan di Muara Teweh, Rabu.
Posko tersebut dijaga tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barito Utara.
Menurut dia, posko ini nantinya untuk mencegah anak-anak yang akan bermain dan naik ke jembatan dan memonitor akses dari ujung jembatan sehingga tidak ada lagi orang ataupun anak-anak bermain di jembatan untuk terjun ke sungai dari atas jembatan.
"Kami mengimbau kepada orang tua, keluarga masing-masing menjaga anak-anaknya jangan sampai terjun seperti pada saat air banjir dan sangat berbahaya bagi mereka serta berbahaya bagi kita semua," tegas dia.
Jainal mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi sejak awal membangun pagar di sekeliling jembatan ini. Dan ada beberapa titik yang memang nantinya akan dibangun pengaman. Jembatan ini belum selesai tetapi dilakukan penerjunan oleh anak-anak untuk bermain kita perlu mencegah.
Jadi beberapa titik yang rawan untuk mereka terjun akan kita tutup dulu. Ada sekitar 5-6 titik lobang (pagar) yang akan kita tutup sementara.
"Untuk itu kami bersama-sama perangkat daerah terkait mengunjungi jembatan ini bagaimana caranya mencegah anak-anak untuk bermain di jembatan ini, supaya jangan lagi melakukan terjun dari atas jembatan," kata dia.
Peninjauan jembatan ini dalam rangka pengamanan, karena dalam beberapa hari terakhir ini berdasarkan data dan informasi yang masuk ada sebagian anak-anak bermain di jembatan dan terjun ke sungai yang saat ini debit airnya naik dari jembatan untuk bermain pada saat sore hari.
"Mereka bermain terjun dari atas jembatan ini, landasan jembatan ini dengan permukaan sungai paling sedikit berjarak 13 – 15 meter. Hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak untuk bermain di sini," kata Jainal.
Bupati Barito Utara H Nadalsyah juga telah menginstruksikan kepada Kepala Satpol PP Aprin Siaga, Kepala BPBD H Gazali Montallatua dan Kabid Bina Marga Dinas PUPR H Rody, apabila masih ada anak-anak yang mandi di atas jembatan terjun ke Sungai Barito agar ditangkap.
Instruksi ini dilakukan mengingat tindakan anak-anak tersebut sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawanya, inilah upaya pemerintah daerah agar tidak sampai terjadi ada korban jiwa.
"Kalau masih ada lagi yang terjung, silahkan tangkap, lalu panggil orang tuanya supaya mengetahui dan kita harapkan orang tua anak dapat menegur dan menasehati anaknya sehingga tidak melakukan hal yang berbahaya," kata SEkda Jainal menyampaikan pesan bupati.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR setempat H Rody menjelaskan bahwa jembatan ini akan tuntas pada 2020 ini. Dan untuk sementara belum kita buka dan akan dilakukan pengujian terkait kekuatan jembatan secara teknis.
"Insya Allah tahun ini jembatan tuntas semua. Dan sementara jembatan ini kami tutup dan ada pengujian kekuatan jembatan secara teknis. Dan baru kita programkan. Insya Allah ini sudah masuk tahap pelimpahan dan akan fungsional pada tahun ini juga," kata Rody.