Siaga Covid-19, Pemkab Kotim liburkan sekolah dan kurangi kegiatan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menetapkan status Siaga Darurat wabah virus Corona jenis Covid-19 dan mengambil sejumlah kebijakan untuk mencegah muncul dan berjangkitnya virus tersebut.
"Status siaga darurat ini ditetapkan sebagai upaya pencegahan, tapi kami minta masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur serius, siap dan mampu menangani ini," tegas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor saat memimpin rapat penetapan status siaga darurat Covid-19, Senin.
Rapat digelar menyikapi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Rapat ini diikuti seluruh pihak terkait seperti otoritas bandara, pelabuhan, rumah sakit, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Ikatan Dokter Indonesia dan lainnya.
Selain menetapkan status siaga darurat Covid-19, pemerintah daerah juga membuat kebijakan pencegahan seperti meliburkan sekolah, menunda event tahunan Sampit Expo 2020 dan mengurangi kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak.
Sekolah diliburkan selama dua pekan dan akan dievaluasi pada akhir Maret nanti. Keputusan ini berlaku untuk sekolah tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi selaku pemilik kewenangan untuk tingkatan tersebut.
Selama sekolah diliburkan, pihak sekolah wajib membuat tugas atau pekerjaan rumah bagi murid sehingga mereka tetap belajar di rumah. Orangtua juga diminta mengawasi anak-anak agar mereka tetap belajar.
"Masyarakat juga harus memahami tujuan kebijakan ini untuk mencegah. Jangan sampai sekolah diliburkan, tapi malah banyak jalan-jalan. Itu tidak tepat. Di situasi saat ini, kita kurangi kegiatan di luar rumah," kata Halikinnor.
Pemerintah kabupaten juga membuat sejumlah kebijakan bagi pegawai, yakni meniadakan apel pagi dan sore, mengganti absensi pemindai sidik jari atau 'finger print' dengan absen manual, mengurangi kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, mengurangi rapat yang kurang mendesak, serta mengurangi kontak fisik.
Halikinnor juga memerintahkan seluruh kantor menyiapkan tempat dan sabun untuk memudahkan setiap orang mencuci tangan. Hal ini penting untuk pencegahan virus yang penularannya cukup cepat tersebut.
Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa dimaklumi karena kondisi yang mengharuskan seperti itu. Masyarakat juga diharapkan ikut menjalankan anjuran-anjuran untuk melindungi diri agar tidak terjangkit virus Covid-19.
Halikinnor juga mengingatkan RSUD dr Murjani Sampit terkait kesiapan penanganan jika ada pasien 'suspect' Covid-19. Ruang isolasi serta kekurangan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan harus segera dicarikan solusinya agar tidak menimbulkan masalah.
"Kebijakan-kebijakan ini harus disosialisasikan secara luas supaya dipahami oleh masyarakat maupun pegawai kita sendiri sehingga tidak sampai ada kesalahpahaman. Mari kita semua berupaya mencegahnya seraya berdoa semoga wabah penyakit segera berakhir," kata Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pihaknya segera membuat surat edaran mensosialisasikan kebijakan libur sekolah tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
"Kami juga membuat arahan kepada seluruh sekolah dan guru untuk mengatur agar tetap ada tugas sehingga anak didik tetap belajar meski sedang di rumah. Orangtua juga diharapkan membantu menghadapi situasi ini," kata Suparmadi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19 ini harus melibatkan semua pihak sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
Semua diharapkan membantu, khususnya sesuai bidang dan kewenangan yang dimiliki. Penyebaran Covid-19 memang cukup cepat sehingga harus diwaspadai.
"Tapi kami imbau masyarakat tidak udah panik. Lakukan pola hidup sehat karena kalau kondisi tubuh prima maka tidak mudah diserang penyakit. Sementara itu untuk kekurangan alat pelindung diri bagi tenaga medis, kami segera meminta ke Kementerian Kesehatan," ujar Faisal.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan kewaspadaan muncul dan berjangkitnya virus Covid-19. Bahkan setiap peserta tapat maupun wartawan yang meliput rapat, harus menjalani pemeriksaan menggunakan alat pemindai suhu tubuh atau thermal scanner oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit.
Baca juga: Cegah wabah Covid-19, legislator ini sarankan Sampit Expo ditunda
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Sampit gunakan pemindai suhu tubuh
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pilkades serentak berjalan lancar
"Status siaga darurat ini ditetapkan sebagai upaya pencegahan, tapi kami minta masyarakat tidak perlu panik. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur serius, siap dan mampu menangani ini," tegas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor saat memimpin rapat penetapan status siaga darurat Covid-19, Senin.
Rapat digelar menyikapi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Rapat ini diikuti seluruh pihak terkait seperti otoritas bandara, pelabuhan, rumah sakit, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Ikatan Dokter Indonesia dan lainnya.
Selain menetapkan status siaga darurat Covid-19, pemerintah daerah juga membuat kebijakan pencegahan seperti meliburkan sekolah, menunda event tahunan Sampit Expo 2020 dan mengurangi kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak.
Sekolah diliburkan selama dua pekan dan akan dievaluasi pada akhir Maret nanti. Keputusan ini berlaku untuk sekolah tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi selaku pemilik kewenangan untuk tingkatan tersebut.
Selama sekolah diliburkan, pihak sekolah wajib membuat tugas atau pekerjaan rumah bagi murid sehingga mereka tetap belajar di rumah. Orangtua juga diminta mengawasi anak-anak agar mereka tetap belajar.
"Masyarakat juga harus memahami tujuan kebijakan ini untuk mencegah. Jangan sampai sekolah diliburkan, tapi malah banyak jalan-jalan. Itu tidak tepat. Di situasi saat ini, kita kurangi kegiatan di luar rumah," kata Halikinnor.
Pemerintah kabupaten juga membuat sejumlah kebijakan bagi pegawai, yakni meniadakan apel pagi dan sore, mengganti absensi pemindai sidik jari atau 'finger print' dengan absen manual, mengurangi kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, mengurangi rapat yang kurang mendesak, serta mengurangi kontak fisik.
Halikinnor juga memerintahkan seluruh kantor menyiapkan tempat dan sabun untuk memudahkan setiap orang mencuci tangan. Hal ini penting untuk pencegahan virus yang penularannya cukup cepat tersebut.
Kebijakan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa dimaklumi karena kondisi yang mengharuskan seperti itu. Masyarakat juga diharapkan ikut menjalankan anjuran-anjuran untuk melindungi diri agar tidak terjangkit virus Covid-19.
Halikinnor juga mengingatkan RSUD dr Murjani Sampit terkait kesiapan penanganan jika ada pasien 'suspect' Covid-19. Ruang isolasi serta kekurangan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan harus segera dicarikan solusinya agar tidak menimbulkan masalah.
"Kebijakan-kebijakan ini harus disosialisasikan secara luas supaya dipahami oleh masyarakat maupun pegawai kita sendiri sehingga tidak sampai ada kesalahpahaman. Mari kita semua berupaya mencegahnya seraya berdoa semoga wabah penyakit segera berakhir," kata Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pihaknya segera membuat surat edaran mensosialisasikan kebijakan libur sekolah tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
"Kami juga membuat arahan kepada seluruh sekolah dan guru untuk mengatur agar tetap ada tugas sehingga anak didik tetap belajar meski sedang di rumah. Orangtua juga diharapkan membantu menghadapi situasi ini," kata Suparmadi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19 ini harus melibatkan semua pihak sehingga hasilnya benar-benar maksimal.
Semua diharapkan membantu, khususnya sesuai bidang dan kewenangan yang dimiliki. Penyebaran Covid-19 memang cukup cepat sehingga harus diwaspadai.
"Tapi kami imbau masyarakat tidak udah panik. Lakukan pola hidup sehat karena kalau kondisi tubuh prima maka tidak mudah diserang penyakit. Sementara itu untuk kekurangan alat pelindung diri bagi tenaga medis, kami segera meminta ke Kementerian Kesehatan," ujar Faisal.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meningkatkan kewaspadaan muncul dan berjangkitnya virus Covid-19. Bahkan setiap peserta tapat maupun wartawan yang meliput rapat, harus menjalani pemeriksaan menggunakan alat pemindai suhu tubuh atau thermal scanner oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit.
Baca juga: Cegah wabah Covid-19, legislator ini sarankan Sampit Expo ditunda
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Sampit gunakan pemindai suhu tubuh
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pilkades serentak berjalan lancar