Pemkab Kotim manfaatkan Islamic Center jadi klinik ODP COVID-19
Sampit (ANTARA) - Islamic Center di Jalan Jenderal Sudirman Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sedang dipersiapkan menjadi klinik pelayanan orang dalam pemantauan (ODP) wabah virus Corona jenis COVID-19.
"Islamic Center mampu menampung 88 bed (tempat tidur) yaitu di bagian asrama hajinya. Nanti dijadikan klinik COVID-19 untuk ODP dan PDP dan siapa yang sadar diri mau berisolasi kalau takut menyebarkan ke orang lain," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Jumat.
Supian mengatakan, saat ini penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dilakukan di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit. Pihak rumah sakit juga menyiapkan ruang Teratai atau poli jiwa jika dibutuhkan dalam kondisi mendesak untuk dijadikan ruang isolasi tambahan.
Sementara itu, Islamic Center di Jalan Jenderal Sudirman yang dilengkapi asrama haji, sedang disiapkan untuk dijadikan klinik ODP. Kapasitasnya yang cukup banyak juga sebagai antisipasi jika terjadi kemungkinan terburuk harus merawat pasien dalam jumlah banyak.
Pantauan di lokasi, pekerja masih menyelesaikan pembuatan sekat ruangan dan kelengkapan lainnya. Jika dalam kondisi darurat, tempat ini juga bisa disulap menjadi ruang isolasi penanganan pasien COVID-19.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, berbagai upaya harus terus dilakukan untuk mencegah dan menangani COVID-19 agar tidak berjangkit di daerah ini. Untuk itu, klinik pelayanan ODP dianggap penting agar mereka yang berisiko terjangkit bisa dipantau kondisi kesehatannya.
"Diperkirakan selesai dalam 10 hari, tapi saya targetkan dalam seminggu ini selesai. Ini untuk mengantisipasi kalau terjadi lonjakan ODP," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Jumat pukul 12.00 WIB, jumlah ODP sebanyak 57 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang.
Baca juga: Bupati Kotim turun langsung bubarkan pasar dadakan
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur H dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, banyak warga Kotawaringin Timur yang datang usai berkunjung dari daerah terjangkit COVID-19, seperti Surabaya, Jakarta, Makasar, Pontianak, Bogor, Solo, Tangerang dan lainnya.
Mereka diharapkan dengan kesadaran memeriksakan diri kepada petugas kesehatan. Untuk memudahkan masyarakat, pemerintah daerah sedang menyiapkan klinik ODP tersebut sehingga bisa dideteksi sejak dini.
Nantinya akan ada dokter yang berjaga selama 24 jam sehingga warga yang membutuhkan pelayanan bisa datang ke klinik ODP. Bahkan jika ada warga yang ingin dirawat atau diisolasi karena tidak ingin keluarganya tertular maka bisa dilayani di klinik tersebut.
"Tidak hanya untuk layanan berobat jalan, tetapi juga melayani ODP yang butuh layanan kesehatan. Misalnya ODP butuh tempat tinggal, kita akan siapkan ruangan di tempat itu," demikian Faisal.
Baca juga: Masyarakat Kotim sampaikan dukungan moril untuk tim medis COVID-19
Baca juga: Rujab megah Bupati Kotim dijadikan tempat istirahat tim medis COVID-19
"Islamic Center mampu menampung 88 bed (tempat tidur) yaitu di bagian asrama hajinya. Nanti dijadikan klinik COVID-19 untuk ODP dan PDP dan siapa yang sadar diri mau berisolasi kalau takut menyebarkan ke orang lain," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Jumat.
Supian mengatakan, saat ini penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dilakukan di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit. Pihak rumah sakit juga menyiapkan ruang Teratai atau poli jiwa jika dibutuhkan dalam kondisi mendesak untuk dijadikan ruang isolasi tambahan.
Sementara itu, Islamic Center di Jalan Jenderal Sudirman yang dilengkapi asrama haji, sedang disiapkan untuk dijadikan klinik ODP. Kapasitasnya yang cukup banyak juga sebagai antisipasi jika terjadi kemungkinan terburuk harus merawat pasien dalam jumlah banyak.
Pantauan di lokasi, pekerja masih menyelesaikan pembuatan sekat ruangan dan kelengkapan lainnya. Jika dalam kondisi darurat, tempat ini juga bisa disulap menjadi ruang isolasi penanganan pasien COVID-19.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, berbagai upaya harus terus dilakukan untuk mencegah dan menangani COVID-19 agar tidak berjangkit di daerah ini. Untuk itu, klinik pelayanan ODP dianggap penting agar mereka yang berisiko terjangkit bisa dipantau kondisi kesehatannya.
"Diperkirakan selesai dalam 10 hari, tapi saya targetkan dalam seminggu ini selesai. Ini untuk mengantisipasi kalau terjadi lonjakan ODP," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, hingga Jumat pukul 12.00 WIB, jumlah ODP sebanyak 57 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang.
Baca juga: Bupati Kotim turun langsung bubarkan pasar dadakan
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur H dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, banyak warga Kotawaringin Timur yang datang usai berkunjung dari daerah terjangkit COVID-19, seperti Surabaya, Jakarta, Makasar, Pontianak, Bogor, Solo, Tangerang dan lainnya.
Mereka diharapkan dengan kesadaran memeriksakan diri kepada petugas kesehatan. Untuk memudahkan masyarakat, pemerintah daerah sedang menyiapkan klinik ODP tersebut sehingga bisa dideteksi sejak dini.
Nantinya akan ada dokter yang berjaga selama 24 jam sehingga warga yang membutuhkan pelayanan bisa datang ke klinik ODP. Bahkan jika ada warga yang ingin dirawat atau diisolasi karena tidak ingin keluarganya tertular maka bisa dilayani di klinik tersebut.
"Tidak hanya untuk layanan berobat jalan, tetapi juga melayani ODP yang butuh layanan kesehatan. Misalnya ODP butuh tempat tinggal, kita akan siapkan ruangan di tempat itu," demikian Faisal.
Baca juga: Masyarakat Kotim sampaikan dukungan moril untuk tim medis COVID-19
Baca juga: Rujab megah Bupati Kotim dijadikan tempat istirahat tim medis COVID-19