Donor darah dapat sembako, PMI Kotim diserbu warga

id Donor darah dapat sembako, PMI Kotim diserbu warga,Pendonor, virus Corona, COVID-19, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Donor darah dapat sembako, PMI Kotim diserbu warga

Polisi dan anggota Satpol PP mengawal antrean warga yang hendak mendonorkan darah ke Unit Donor Darah PMI Kotim, Senin (13/4/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Puluhan warga berdatangan ke Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah untuk mendonorkan darah, sebagian diduga termotivasi karena pendonor diberi paket sembako gratis.

"Intinya ingin mendonorkan darah. Kalau ternyata dapat sembako gratis, ya Alhamdulillah," kata Yahya, salah seorang warga Sampit, Senin.

Banyaknya warga yang datang untuk mendonorkan darah, membuat kewalahan petugas untuk mengatur antrean. Untungnya ada polisi dan anggota Satpol PP yang datang sehingga warga bisa lebih tertib.

Kepala Unit Donor Darah PMI Kotawaringin Timur dr Yuendri Irawanto mengatakan, kebijakan memberi sembako gratis itu dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa sosial masyarakat. Saat ini jumlah pendonor menurun, diduga imbas wabah virus Corona jenis sabu.

Kondisi ini berdampak pada stok darah yang berkurang dari biasanya. Seperti beberapa hari terakhir stok darah golongan B dan O yang menipis sehingga pihaknya mencari pendonor golongan darah tersebut.

Terkait pemberian sembako gratis tersebut, Yuendri mengatakan pihaknya mendapat sumbangan 100 paket sembako dari seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan. Dermawan tersebut berharap pemberian sembako itu bisa memotivasi warga untuk mendonorkan darah sehingga cadangan semua golongan darah kembali aman.

Baca juga: Kadin Kotim berharap pemerintah bantu cegah kelumpuhan dunia usaha

Cara itu ternyata efektif. Sejak Sabtu lalu hingga hari ini, banyak warga yang berdatangan untuk mendonorkan darahnya, kemudian diberi sembako gratis.

Pemberian sembako ini juga untuk membantu warga yang membutuhkan. Harapannya, mereka bisa bertahan di rumah sehingga tidak berpotensi tertular dan menularkan COVID-19.

"Pendonor tetap harus melalui seleksi sesuai protap selama ini. Kalau tidak memenuhi syarat mendonorkan darah, misalnya karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan, ya tidak bisa dipaksakan," kata Yuendri.

Yuendri memperkirakan, stok paket sembako gratis tersebut akan habis hari ini. Pihaknya berupaya mencari bantuan kepada pihak lain. Jika sembakonya ada, maka akan dibagikan lagi.

Baca juga: DPRD Kotim manfaatkan teknologi komunikasi untuk kemudahan tugas

Baca juga: Pengusaha walet Kotim sumbang APD untuk penanganan COVID-19