Jasad bocah tenggelam di Sungai Mentaya berhasil ditemukan

id Jasad bocah tenggelam di Sungai Mentaya berhasil ditemukan,Sungai Mentaya,Kotim

Jasad bocah tenggelam di Sungai Mentaya berhasil ditemukan

Petugas mengevakuasi jenazah bocah yang tenggelam di Sungai Mentaya, Jumat (17/4/2020) dini hari. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Seorang bocah berusia 11 tahun bernama Nabila Laura, tenggelam di Sungai Mentaya kawasan Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Rabu (15/4) pagi, jenazahnya berhasil ditemukan pada Jumat dini hari.

"Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 04.00 WIB. Jenazah sudah diserahkan dan dimakamkan oleh pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Muhamad Hariyadi di Sampit, Jumat.

Korban diduga tenggelam karena terakhir dia terlihat di lanting di pinggir sungai. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. 

Saat itu murid Sekolah Dasar itu sedang mandi sambil mencuci pakaian di lanting bersama saudara dan ibunya. Namun saat itu sang ibu hanya merendam pakaian, kemudian menyeberang sungai menggunakan perahu motor menuju Kelurahan Tanah Mas untuk berbelanja sebentar.

Saat itu korban masih berada di lanting tersebut. Saat sang ibu kembali, korban sudah tidak terlihat di lanting. Kakak korban pun tidak tahu di mana keberadaan sang adik.

Salah seorang warga yang saat itu sedang berada dalam jamban apung dekat lanting itu ada mendengar suara seperti benda jatuh ke sungai. Hal itulah yang kemudian menjadi asumsi bahwa korban diduga jatuh ke sungai dan tenggelam.

Warga langsung mencari korban dengan menyelam dan menyisir perairan sekitar tempat kejadian, namun belum membuahkan hasil. Saat kejadian, Sungai Mentaya sedang kondisi dalam dan berarus.

Tim gabungan yang terdiri dari Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Pos Sampit, Satpolair Polres Kotim, Polsek Ketapang, Ditpolair Polda Kalteng dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim memperkuat pencarian.

Setelah hampir dua hari, korban akhirnya ditemukan namun sudah dalam kondisi tidak bernyawa. 

"Jasadnya ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian tempat di mana dia diduga jatuh dan tenggelam. Kami turut berduka atas kejadian ini," demikian Hariyadi.

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan jangan ada pungli penerimaan murid baru

Baca juga: Sekolah pelosok Kotim akan dipasok buku tingkatkan kualitas pendidikan