Tidak ada peningkatan kriminalitas menyertai pandemi COVID-19 di Kotim
Sampit (ANTARA) - Sebagian masyarakat khawatir kriminalitas meningkat menyertai pandemi COVID-19 akibat berbagai faktor, namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
"Dari data kami, tindak kriminalitas saat ini tidak ada peningkatan. Alhamdulillah semua terkendali," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Senin.
Rommel berada di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menghadiri rapat koordinasi dengan Bupati H Supian Hadi, Ketua DPRD Rinie dan Komandan Kodim 1015/Sampit Letk CZI Akhmad Safari.
Usai rapat, Rommel berkesempatan menyerahkan bantuan dari Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur untuk RSUD dr Murjani Sampit. Bantuan berupa pakaian alat pelindung diri itu diserahkan kepada Bupati Supian Hadi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat.
Rommel mengatakan, sejak pandemi COVID-19 merambah ke Kotawaringin Timur hingga saat ini, kondisi daerah aman dan kondusif. Angka kriminalitas juga tidak mengalami peningkatan.
Selama ini sebagian masyarakat khawatir angkat kriminalitas meningkat lantaran banyak warga yang kehilangan pendapatan akibat lesunya ekonomi do daerah yang terimbas pandemi COVID-19.
Selain itu, dibebaskannya banyak narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan melalui program asimilasi terkait upaya pemerintah mencegah penularan COVID-19, juga menjadi kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan adanya mantan narapidana yang kembali berbuat kejahatan, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah lain.
"Mereka yang masuk program asimilasi, semua sudah didata dan tetap dipantau. Mohon dukungan masyarakat untuk memberikan informasi jika ada hal yang mencurigakan. Kita doakan mudah-mudahan semuanya menjadi lebih baik," harap Rommel.
Baca juga: Pengusaha Kotim ramai-ramai ajukan penundaan pembayaran pajak daerah
Rommel menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat yang berpartisipasi aktif menjaga keamanan dan ketertiban di Kotawaringin Timur. Secara khusus dia meminta para orangtua untuk mengawasi anak-anak agar tidak melakukan tindakan-tindakan negatif seperti balapan liar.
"Kami tindak, besoknya ada lagi. Ini perlu keterlibatan semua pihak untuk menanggulanginya. Sudah banyak yang kami tindak. Jangan dikira balapan liar itu hanya bisa dikenakan Undang-Undang tentang Lalu Lintas yang sanksinya tilang, kalau sepeda motornya bermasalah, misalnya tidak dilengkapi surat atau dicurigai hasil kejahatan maka dia akan dikenakan pasal tindak pidana, seperti penadah dan lainnya," demikian Rommel.
Sementara itu Bupati H Supian Hadi menyampaikan terima kasihnya atas bantuan dari Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur. Bantuan alat pelindung diri itu sangat bermanfaat bagi tim medis dan tenaga kesehatan yang menangani pasien di ruang isolasi COVID-19 RSUD dr Murjani Sampit.
"Kami juga berterima kasih kepada Kapolres dan jajarannya karena selalu membantu kami pemerintah daerah, tidak hanya dalam hal keamanan dan ketertiban, tetapi juga banyak hal, termasuk penangan COVID-19 saat ini," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim diingatkan patuhi imbauan bantu ketahanan pangan
Baca juga: Pasien positif COVID-19 bertambah empat orang, Kotim pertimbangkan PSBB
"Dari data kami, tindak kriminalitas saat ini tidak ada peningkatan. Alhamdulillah semua terkendali," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Senin.
Rommel berada di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menghadiri rapat koordinasi dengan Bupati H Supian Hadi, Ketua DPRD Rinie dan Komandan Kodim 1015/Sampit Letk CZI Akhmad Safari.
Usai rapat, Rommel berkesempatan menyerahkan bantuan dari Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur untuk RSUD dr Murjani Sampit. Bantuan berupa pakaian alat pelindung diri itu diserahkan kepada Bupati Supian Hadi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat.
Rommel mengatakan, sejak pandemi COVID-19 merambah ke Kotawaringin Timur hingga saat ini, kondisi daerah aman dan kondusif. Angka kriminalitas juga tidak mengalami peningkatan.
Selama ini sebagian masyarakat khawatir angkat kriminalitas meningkat lantaran banyak warga yang kehilangan pendapatan akibat lesunya ekonomi do daerah yang terimbas pandemi COVID-19.
Selain itu, dibebaskannya banyak narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan melalui program asimilasi terkait upaya pemerintah mencegah penularan COVID-19, juga menjadi kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan adanya mantan narapidana yang kembali berbuat kejahatan, seperti yang sudah terjadi di beberapa daerah lain.
"Mereka yang masuk program asimilasi, semua sudah didata dan tetap dipantau. Mohon dukungan masyarakat untuk memberikan informasi jika ada hal yang mencurigakan. Kita doakan mudah-mudahan semuanya menjadi lebih baik," harap Rommel.
Baca juga: Pengusaha Kotim ramai-ramai ajukan penundaan pembayaran pajak daerah
Rommel menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat yang berpartisipasi aktif menjaga keamanan dan ketertiban di Kotawaringin Timur. Secara khusus dia meminta para orangtua untuk mengawasi anak-anak agar tidak melakukan tindakan-tindakan negatif seperti balapan liar.
"Kami tindak, besoknya ada lagi. Ini perlu keterlibatan semua pihak untuk menanggulanginya. Sudah banyak yang kami tindak. Jangan dikira balapan liar itu hanya bisa dikenakan Undang-Undang tentang Lalu Lintas yang sanksinya tilang, kalau sepeda motornya bermasalah, misalnya tidak dilengkapi surat atau dicurigai hasil kejahatan maka dia akan dikenakan pasal tindak pidana, seperti penadah dan lainnya," demikian Rommel.
Sementara itu Bupati H Supian Hadi menyampaikan terima kasihnya atas bantuan dari Bhayangkari Polres Kotawaringin Timur. Bantuan alat pelindung diri itu sangat bermanfaat bagi tim medis dan tenaga kesehatan yang menangani pasien di ruang isolasi COVID-19 RSUD dr Murjani Sampit.
"Kami juga berterima kasih kepada Kapolres dan jajarannya karena selalu membantu kami pemerintah daerah, tidak hanya dalam hal keamanan dan ketertiban, tetapi juga banyak hal, termasuk penangan COVID-19 saat ini," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim diingatkan patuhi imbauan bantu ketahanan pangan
Baca juga: Pasien positif COVID-19 bertambah empat orang, Kotim pertimbangkan PSBB