Muara Teweh (ANTARA) - Ophir Indonesia (Bangkanai) Ltd, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk kembali menyalurkan bantuan tahap kedua dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
General Manager Herman Fauzi melalui External Relations dan Security Manager Fajar Daely mengatakan, bentuk bantuan ini berupa ratusan paket berisi Alat Pelindung Diri (APD), baju hazmat, kacamata safety goggles, masker N-95, sarung tangan dan sepatu serta vitamin C yang diserahkan kepada Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Barito Utara.
"Bantuan tersebut diserahkan oleh Muhammad Idrus selaku Local Government Community Relation dan Security Leader Ophir, kepada Jubir Covid-19 yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Siswandoyo yang mewakili Satgas di Muara Teweh, Kamis, (23/4),” kata Fajar dalam pers rilisnya diterima di Muara Teweh, Jumat.
Fajar Daely menyatakan, bantuan ini merupakan rangkaian dari bantuan yang sudah diserahkan sebelumnya berupa hand sanitizer.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai bagian dari keluarga besar di Barito Utara, terutama untuk melindungi para tenaga medis," ujar Fazar.
Selain itu, perusahaan ini juga menjadikan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja serta keluarga sebagai prioritas utama. Dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, Ophir mengambil semua langkah yang diperlukan sesuai arahan Pemerintah untuk dapat terus menjaga Ketahanan Energi Nasional.
"Perusahaan ini juga melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, sesuai pedoman penanganan dari pemerintah,” jelas Fajar.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi, Syaifudin berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi Satgas dan memberi dorongan semangat bagi para tenaga medis yang berjuang di masa pandemi ini.
“Bantuan ini merupakan komitmen industri hulu migas mendukung program Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam upaya penanganan COVID-19," kata Syaifudin.
Ophir Indonesia (Bangkanai) Ltd adalah Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengelola sumur gas di Desa Karendan Kecamatan Lahei yang dimanfaatkan sebagai bahan baku gas Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang listriknya sudah terkoneksi selain Kalteng juga Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.