Masih banyak warga Kotim abaikan penggunaan masker
Sampit (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor menyayangkan masih banyak warga yang mengabaikan pencegahan penularan COVID-19, salah satunya tidak menggunakan masker saat ke luar rumah.
"Kami terus mengimbau warga karena kadang masih ada yang meremehkan. Kita sudah bagikan masker tapi tidak dipakai," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor menegaskan, saat ini Kotawaringin Timur masih berstatus zona merah sehingga potensi penularan COVID-19 masih tinggi. Masyarakat diminta tidak meremehkan fakta ini karena COVID-19 sangat mudah menular.
Pemerintah daerah sudah membagikan ribuan masker kepada masyarakat, belum lagi dari sejumlah pihak yang juga membagikan masker dengan tujuan melindungi masyarakat dari penularan virus mematikan tersebut.
Masyarakat antusias meminta dan mengenakan masker gratis tersebut. Namun diduga, banyak warga yang kini kembali tidak menggunakan masker saat keluar rumah padahal sudah memiliki masker.
Kesadaran dan kepedulian sangat diharapkan untuk membantu mencegah penularan COVID-19 sekaligus memutus mata rantai penyebarannya. Penggunaan masker adalah salah satu cara yang harus dilakukan masyarakat untuk mendukung upaya tersebut.
"Kita tidak menakut-nakuti tapi memang berbahaya dan ini mudah menular. Protokol kesehatan harus dijalankan. Kami juga menginstruksikan camat, lurah dan kepala desa untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang yang masuk ke wilayah mereka sebagai upaya pencegahan masuknya COVID-19," jelas Halikinnor.
Sementara itu, aksi sosial membantu pencegahan COVID-19 juga terus ditunjukkan masyarakat. Pembagian masker gratis adalah salah satu cara yang dinilai mudah untuk membantu masyarakat menghindari virus mematikan ini.
Baca juga: Ibu muda di Kotim curi pisau tetangga untuk membunuh anak kandung
"Kami ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 dengan membagikan sebanyak 500 masker gratis kepada masyarakat yang tidak mampu, agar dibiasakan memakai masker pada saat keluar rumah atau berjualan," kata Wakil Ketua 2 Klub PB Sahati, Rudi Setiawan.
Bakti sosial itu mereka adakan atas dasar rasa peduli atas pandemi COVID-19 melanda bangsa, bahkan dunia. Anggota klub badminton itu tergugah hati untuk mengadakan bakti sosial dengan mengumpulkan dana dari anggota PB Sahati untuk berbagi.
Rudi berharap masker yang mereka bagikan bermanfaat bagi masyarakat dalam pencegahan COVID-19. Pihaknya berharap wabah ini cepat berakhir dan masyarakat diminta memperhatikan anjuran pemerintah, seperti mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga kebersihan, serta tidak takut memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika sakit.
"Insha Allah kami akan turun kembali dengan membagikan masker lagi kalau pandemi ini berkepanjangan melanda daerah kita. Kami berterima kasih atas dukungan Bupati Supian Hadi sebagai pembina kami, serta ketua KONI Kotim, ibu Irawati anggota DPRD Kalteng dan Modika anggota DPRD Kotawaringin Timur," demikian Rudi.
Baca juga: Polres Kotim bongkar arisan fiktif beromzet Rp755 juta
Baca juga: Sudah lebih dari 1.000 warga Kotim jalani rapid test
"Kami terus mengimbau warga karena kadang masih ada yang meremehkan. Kita sudah bagikan masker tapi tidak dipakai," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Halikinnor menegaskan, saat ini Kotawaringin Timur masih berstatus zona merah sehingga potensi penularan COVID-19 masih tinggi. Masyarakat diminta tidak meremehkan fakta ini karena COVID-19 sangat mudah menular.
Pemerintah daerah sudah membagikan ribuan masker kepada masyarakat, belum lagi dari sejumlah pihak yang juga membagikan masker dengan tujuan melindungi masyarakat dari penularan virus mematikan tersebut.
Masyarakat antusias meminta dan mengenakan masker gratis tersebut. Namun diduga, banyak warga yang kini kembali tidak menggunakan masker saat keluar rumah padahal sudah memiliki masker.
Kesadaran dan kepedulian sangat diharapkan untuk membantu mencegah penularan COVID-19 sekaligus memutus mata rantai penyebarannya. Penggunaan masker adalah salah satu cara yang harus dilakukan masyarakat untuk mendukung upaya tersebut.
"Kita tidak menakut-nakuti tapi memang berbahaya dan ini mudah menular. Protokol kesehatan harus dijalankan. Kami juga menginstruksikan camat, lurah dan kepala desa untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang yang masuk ke wilayah mereka sebagai upaya pencegahan masuknya COVID-19," jelas Halikinnor.
Sementara itu, aksi sosial membantu pencegahan COVID-19 juga terus ditunjukkan masyarakat. Pembagian masker gratis adalah salah satu cara yang dinilai mudah untuk membantu masyarakat menghindari virus mematikan ini.
Baca juga: Ibu muda di Kotim curi pisau tetangga untuk membunuh anak kandung
"Kami ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 dengan membagikan sebanyak 500 masker gratis kepada masyarakat yang tidak mampu, agar dibiasakan memakai masker pada saat keluar rumah atau berjualan," kata Wakil Ketua 2 Klub PB Sahati, Rudi Setiawan.
Bakti sosial itu mereka adakan atas dasar rasa peduli atas pandemi COVID-19 melanda bangsa, bahkan dunia. Anggota klub badminton itu tergugah hati untuk mengadakan bakti sosial dengan mengumpulkan dana dari anggota PB Sahati untuk berbagi.
Rudi berharap masker yang mereka bagikan bermanfaat bagi masyarakat dalam pencegahan COVID-19. Pihaknya berharap wabah ini cepat berakhir dan masyarakat diminta memperhatikan anjuran pemerintah, seperti mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga kebersihan, serta tidak takut memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika sakit.
"Insha Allah kami akan turun kembali dengan membagikan masker lagi kalau pandemi ini berkepanjangan melanda daerah kita. Kami berterima kasih atas dukungan Bupati Supian Hadi sebagai pembina kami, serta ketua KONI Kotim, ibu Irawati anggota DPRD Kalteng dan Modika anggota DPRD Kotawaringin Timur," demikian Rudi.
Baca juga: Polres Kotim bongkar arisan fiktif beromzet Rp755 juta
Baca juga: Sudah lebih dari 1.000 warga Kotim jalani rapid test