Palangka Raya (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah kembali merilis perkembangan terbaru pada Selasa (28/4) dan menyatakan kembali terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif.
"Secara kumulatif kasus positif COVID-19 sebanyak 121 orang, terdiri dari 104 dalam perawatan, 11 sembuh dan 6 meninggal," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran, melalui Wakil Ketua Pelaksana Harian Suyuti Syamsul di Palangka Raya.
Penambahan kasus positif baru, terdiri dari Palangka Raya 4 orang, Kapuas 2 orang, Barito Selatan 1 orang dan Murung Raya 2 orang. Adapun riwayat pasien tersebut, kebanyakan kontak dengan yang positif dan ada juga karena sebelumnya tes cepat atau 'rapid test' reaktif.
Sementara itu, tak cukup hanya menggunakan Bapelkes Palangka Raya, kini perluasan pelayanan atau penanganan COVID-19 pada Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) kembali ditambah hingga asrama BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah.
"Kami sedang menyiapkan tambahan rumah sakit darurat atau perluasan pelayanan RSDS terkait COVID-19 di asrama BPSDM Kalteng," katanya yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.
Baca juga: TNI siap bantu penanganan jenazah terkait COVID-19 di Kalteng
Baca juga: Pedagang di Seruyan diharapkan ikuti protokol kesehatan COVID-19
Baca juga: Reaksi Wali Kota Palangka Raya saat dinyatakan positif COVID-19
Saat ini sedang dilakukan sedikit renovasi pada asrama BPSDM, sebab untuk kebutuhan pelayanan dan penanganan pasien terkait COVID-19, harus dibuat alur pasien guna mencegah potensi penularan. Pihaknya berupaya agar kebutuhan itu bisa diselesaikan dalam minggu ini.
Perluasan pelayanan kembali dilakukan, sebab terus meningkatnya jumlah pasien yang harus ditangani pihak RSDS. Adapun pasien terkait COVID-19 yang ditangani Doris, tak hanya berasal dari Palangka Raya, namun juga rujukan dari sejumlah kabupaten lainnya.
"Kapasitas maksimal terkait penanganan COVID-19 pada asrama BPSDM ini diperkirakan sekitar 70 pasien. Tetapi kalau tidak ada upaya yang memadai dari masyarakat, untuk disiplin mengikuti anjuran pemerintah guna memutus rantai penyebarannya, maka dalam waktu singkat juga bakal penuh," ucapnya.
Baca juga: Seorang dokter asal Muara Teweh meninggal diduga karena COVID-19
Baca juga: Warga Kapuas positif COVID-19 kembali bertambah dua orang
Baca juga: Seorang warga Bartim diisolasi usai jalani rapid test
Lebih lanjut ia menjabarkan, masa perawatan pasien terkait COVID-19 cukup lama, rata-rata bisa mencapai hingga 40 hari. Bahkan tercepat mungkin rata-rata sekitar 20 hari.
"Ini yang menyebabkan makin penuh. Pada Doris dan juga Bapelkes, jumlah maksimal yang bisa ditangani yakni sekitar 70 pasien," ungkapnya.
Ia menegaskan, jika tidak diimbangi dan didukung upaya nyata masyarakat dalam memutus rantai penyebaran virus tersebut, maka akan sulit membendungnya.
Sementara itu, rencananya asrama haji akan digunakan sebagai tempat karantina orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP). Hanya saja terkait asrama haji, dibawah kendali pemerintah kota, karena pihaknya berupaya berbagi peran antara satu dan lainnya.
Berita Terkait
Ada 72 kasus COVID-19 di Lampung
Selasa, 23 Mei 2023 12:20 Wib
Berikut penjelasan RSUD Tamiang Layang terkait meninggalnya warga terkonfirmasi positif COVID-19
Sabtu, 3 September 2022 21:42 Wib
Obat oral COVID-19 Pfizer untuk penggunaan darurat kantongi izin BPOM
Selasa, 23 Agustus 2022 10:46 Wib
Gejala long COVID dialami satu dari delapan orang
Jumat, 5 Agustus 2022 14:49 Wib
Pemberian dosis penguat kedua untuk nakes dinilai sebagai langkah tepat
Minggu, 31 Juli 2022 21:13 Wib
IDI minta tes PCR sebagai syarat perjalanan kembali diberlakukan
Selasa, 21 Juni 2022 16:54 Wib
PAHO sebut virus corona 'tak akan lenyap dalam waktu dekat'
Kamis, 19 Mei 2022 16:31 Wib
Jimmy Kimmel kembali positif COVID-19 setelah dinyatakan pulih
Kamis, 19 Mei 2022 11:11 Wib