RSDS terbagi menjadi dua zona, masyarakat tak perlu ragu berobat

id Rsds, rumah sakit doris sylvanus, palangka raya, kalteng, rujukan, kalimantan tengah, virus corona, covid 19, kasus positif, dua zona, pelayanan

RSDS terbagi menjadi dua zona, masyarakat tak perlu ragu berobat

Direktur RSDS Yayu Indriati. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada masa pandemi COVID-19 saat ini terbagi menjadi dua zona, yakni zona isolasi dan zona pelayanan.

Direktur RSDS Yayu Indriaty di Palangka Raya, Selasa mengatakan, dengan adanya pembagian zona tersebut diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir ataupun takut untuk berobat ke rumah sakit.

"RSDS menjadi rumah sakit rujukan, utamanya penanganan COVID-19, untuk itulah pembagian zona tersebut kami lakukan," katanya.

Melalui zona tersebut, pihaknya telah memisahkan penanganan pasien-pasien terindikasi atau mengarah kepada COVID-19, dengan pasien-pasien lainnya pada tempat yang berbeda.

Terkait kondisi tersebut, daya tampung pun terbagi menjadi dua. Jika biasanya daya tampung keseluruhan hingga 374 tempat tidur, kini telah dikurangi sekitar 100 tempat tidur untuk pelayanan isolasi.

Hingga pada akhirnya pelayanan kepada masyarakat atau pasien lainnya, hanya menyisakan sebanyak 274 tempat tidur dan pada zona berbeda sesuai pembagian yang telah pihaknya lakukan.

"Namun untuk penanganan terkait COVID-19, dari 100 tempat tidur yang dialokasikan hanya bisa digunakan sekitar 50 pasien. Sebab mereka harus berada pada ruang terpisah atau tidak boleh digabung," terangnya.

Sedangkan pasien lainnya yang tak mampu tertampung pada RSDS dengan kondisi lebih stabil, maka akan diarahkan ke Bapelkes Palangka Raya sebagai perluasan pelayanan RSDS yang daya tampungnya antara 40-50 pasien.

Hingga saat ini RSDS dalam kondisi selalu penuh, untuk itu diharapkan melalui pemeriksaan swab yang lebih cepat bisa mempersingkat waktu untuk mengetahui positif atau negatifnya pasien.

Selain itu, masyarakat juga tak henti-hentinya diminta membantu mengakhiri pandemi, dengan menerapkan pembatasan sosial, penerapan hidup bersih dan sehat, tetap di rumah serta mengikuti anjuran pemerintah lainnya.