Pemain Man City merasa 'dilecehkan' setelah langgar aturan lockdown

id Kyle walker, pemain manchester city,Pemain Man City merasa 'dilecehkan' setelah langgar aturan lockdown

Pemain Man City merasa 'dilecehkan' setelah langgar aturan lockdown

Kyle Walker (kiri) berpose dengan Vincent Kompany dalam salah satu kesempatan. (twitter.com/kylewalker2)

Jakarta (ANTARA) - Pemain bertahan Manchester City Kyle Walker mengatakan ia merasa "dilecehkan" oleh sebagian media Inggris menyusul laporan bahwa ia melanggar pembatasan lockdown tiga kali pekan ini untuk mengunjungi keluarga.

The Sun melaporkan bahwa pemain nasional Inggris itu telah melanggar pedoman pemerintah yang bertujuan menghambat penyebaran virus corona baru dengan mengunjungi saudara perempuan dan orang tuanya sebelum pergi bersepeda dengan seorang teman.

Walker juga meminta maaf bulan lalu setelah tabloid tersebut melaporkan ia mengundang dua gadis panggilan ke satu pesta di rumahnya di Cheshire.

Baca juga: City selidiki kelakuan amoral Kyle Walker selama lockdown
Baca juga: Arteta bicara soal keselamatan pemain hadapi COVID-19


"Saya baru saja melewati salah satu periode terberat dalam hidup saya, yang menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya. Akan tetapi, saya sekarang merasa seolah-olah saya dilecehkan," kata Walker pada Twitter seperti dikutip Reuters, Jumat.

"Ini tidak lagi hanya berdampak pada saya, tetapi juga mempengaruhi kesehatan keluarga saya dan anak-anak kecil saya."

Walker mengatakan ia pergi ke Sheffield pada Rabu untuk memberi saudara perempuannya kartu dan hadiah ulang tahun, dan lalu kemudian ia pergi ke rumah orang tuanya untuk "mengambil beberapa makanan masakan rumah".

"Apa yang dilakukan orang tua dan saudara perempuan saya sehingga privasi mereka diserbu oleh fotografer yang mengikuti saya ke rumah mereka? Saya terus menerus merasa seolah-olah saya diikuti," tambahnya.

Walker mengatakan kesehatan mentalnya tidak dipertimbangkan di tengah pengawasan itu.

"Pada saat ketika fokusnya dimaklumi pada COVID-19, pada titik apa kesehatan mental dipertimbangkan, sakit yang mempengaruhi setiap penderita berbeda-beda?" katanya.