Stok beras cukup, daging beku terkendala impor

id Stok beras cukup, daging beku terkendala impor, Pemkab Kotim, Halikinnor, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Stok beras cukup, daging beku terkendala impor

Bulog Sub Divre Sampit menjamin stok beras masih aman hingga enam bulan ke depan. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta tidak merisaukan ketersediaan beras di daerah itu karena stoknya di Bulog setempat masih cukup banyak.

"Untuk stok beras, saya dapat katakan aman, bahkan hingga enam bulan ke depan. Stok yang ada 1000 ton dan akan ada masuk 1000 ton lagi dari Jawa Timur," kata Kepala Seksi Akuntansi Perum Bulog Sub Divisi Regional Sampit Fetrus Rholando di Sampit.

Dia menyebutkan, permintaan beras di Kotawaringin Timur mengalami peningkatan signifikan. Terlebih saat memasuki bulan suci Ramadhan ini, permintaan beras terus meningkat.

Kondisi pandemi COVID-19 diperkirakan cukup berpengaruh terhadap permintaan beras. Selain itu, permintaan juga meningkat karena saat ini memasuki bulan suci Ramadhan.

Terhadap meningkatnya permintaan tersebut, Fetrus Rholando meyakinkan Bulog Sub Divisi Regional Sampit masih mampu memenuhinya. Hal itu karena stok beras di gudang Bulog setempat memang masih tersedia.

Baca juga: Reses DPRD Kotim tetap harus dilaksanakan

Bulog juga terus menjaga ketersediaan untuk memastikan stok beras tidak sampai kehabisan. Untuk itulah Bulog kembali mendatangkan beras sebagai cadangan, sekaligus mengantisipasi meningkatnya permintaan.

"Permintaan beras saat Ramadhan ini cukup tinggi dan ditambah ada wabah COVID-19 ini. Kami juga banyak melayani permintaan paket sembako dari sejumlah pihak untuk kepentingan penyaluran bantuan sembako, seperti oleh perusahaan dan lainnya," jelasnya.

Disinggung terkait ketersediaan daging beku, Fetrus Rholando menyebutkan saat ini stok sedang kosong. Disebutkannya, stok daging beku sudah ludes pada Maret lalu dan saat ini masih menunggu kiriman.

Saat ini Bulog pusat sedang mengupayakan mendatangkan daging beku impor untuk memenuhinya permintaan masyarakat. Upaya tersebut diharapkan berhasil sehingga pasokan daging beku ke daerah bisa kembali dibuka.

"Pandemi COVID-19 ini terjadi di seluruh dunia dan negara-negara penghasil daging seperti India melakukan lockdown sehingga membuat birokrasi dan administrasi agak susah, tapi sedang diupayakan oleh Bulog Pusat untuk secepatnya mengadakan impor daging," demikian Fetrus Rholando.

Baca juga: Kepala desa di Kotim diingatkan terbuka dalam penanganan COVID-19

Baca juga: Fraksi Golkar minta Pemkab Kotim percepat penyaluran bantuan sembako