Antisipasi berbagai kendala pertanian di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Guna memastikan aktivitas pertanian di wilayah Kalimantan Tengah berjalan lancar, pemerintah daerah setempat melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi berbagai kendala yang berpotensi ditemui di lapangan.
"Semua pihak, baik petugas maupun para petani, terus berkoordinasi mengantisipasi berbagai potensi yang dapat mengganggu aktivitas di lapangan," kata Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Salah satunya seperti daerah rawan banjir, pada masa tanam Oktober-Maret (Okmar) lalu di kawasan dekat tepian DAS Barito sudah dilakukan panen. Biasanya terhadap kawasan rawan, didorong agar mempercepat kegiatan tanam serta menggunakan bibit yang usia tanamnya pendek.
Baca juga: Petani di kawasan lumbung padi Kotim masih perlu bantuan
Baca juga: Mentan sebut prospek pertanian sangat menjanjikan
Pihaknya juga secara rutin berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna memperbarui kondisi cuaca terkini. Dengan demikian, potensi cuaca ekstrem, curah hujan tinggi hingga kemarau bisa diketahui dengan baik.
"Jika koordinasi antar lini berjalan dengan baik, tentu pelaksanaan aktivitas pertanian di lapangan bisa dilakukan secara maksimal," ungkapnya.
Tak hanya terkait perkembangan cuaca atau kondisi alam, berbagai potensi serangan hama juga terus dipantau. Pihaknya juga telah memetakan kawasan endemis atau cendrung rentan terhadap serangan hama.
Baca juga: Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia
Baca juga: BPP promosikan hasil panen petani di Gumas
Baini menjelaskan, pihaknya melalui petugas di lapangan bersama dinas terkait, juga sudah melakukan upaya pengendalian hama. Seperti pengendalian terhadap hama wereng di kawasan Kotawaringin Timur.
"Kalaupun ada kendala yang dihadapi petani di lapangan, mereka sudah kami arahkan untuk menyampaikannya kepada para petugas, agar bersama-sama bisa segera menyelesaikannya," terangnya.
Sejauh ini aktivitas pertanian berjalan lancar dengan tetap mengikuti protokol pada masa pandemi COVID-19. Diharapkan kebutuhan pangan bisa terpenuhi secara optimal, sekaligus dalam rangka mendukung pemerintah pusat yang ingin menjadikan Kalteng salah satu lumbung pangan nasional.
Baca juga: Legislator Kotim minta Menteri Pertanian beri solusi kendala lahan
Baca juga: Diseminasi hidroponik Sawi Samhong King di Kalteng
Baca juga: Pertanian di Kalteng berjalan lancar meski pandemi COVID-19
"Semua pihak, baik petugas maupun para petani, terus berkoordinasi mengantisipasi berbagai potensi yang dapat mengganggu aktivitas di lapangan," kata Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Salah satunya seperti daerah rawan banjir, pada masa tanam Oktober-Maret (Okmar) lalu di kawasan dekat tepian DAS Barito sudah dilakukan panen. Biasanya terhadap kawasan rawan, didorong agar mempercepat kegiatan tanam serta menggunakan bibit yang usia tanamnya pendek.
Baca juga: Petani di kawasan lumbung padi Kotim masih perlu bantuan
Baca juga: Mentan sebut prospek pertanian sangat menjanjikan
Pihaknya juga secara rutin berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna memperbarui kondisi cuaca terkini. Dengan demikian, potensi cuaca ekstrem, curah hujan tinggi hingga kemarau bisa diketahui dengan baik.
"Jika koordinasi antar lini berjalan dengan baik, tentu pelaksanaan aktivitas pertanian di lapangan bisa dilakukan secara maksimal," ungkapnya.
Tak hanya terkait perkembangan cuaca atau kondisi alam, berbagai potensi serangan hama juga terus dipantau. Pihaknya juga telah memetakan kawasan endemis atau cendrung rentan terhadap serangan hama.
Baca juga: Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia
Baca juga: BPP promosikan hasil panen petani di Gumas
Baini menjelaskan, pihaknya melalui petugas di lapangan bersama dinas terkait, juga sudah melakukan upaya pengendalian hama. Seperti pengendalian terhadap hama wereng di kawasan Kotawaringin Timur.
"Kalaupun ada kendala yang dihadapi petani di lapangan, mereka sudah kami arahkan untuk menyampaikannya kepada para petugas, agar bersama-sama bisa segera menyelesaikannya," terangnya.
Sejauh ini aktivitas pertanian berjalan lancar dengan tetap mengikuti protokol pada masa pandemi COVID-19. Diharapkan kebutuhan pangan bisa terpenuhi secara optimal, sekaligus dalam rangka mendukung pemerintah pusat yang ingin menjadikan Kalteng salah satu lumbung pangan nasional.
Baca juga: Legislator Kotim minta Menteri Pertanian beri solusi kendala lahan
Baca juga: Diseminasi hidroponik Sawi Samhong King di Kalteng
Baca juga: Pertanian di Kalteng berjalan lancar meski pandemi COVID-19