129 orang reaktif hasil rapid test di enam pasar Banjarmasin
Banjarmasin (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin melakukan rapid test massal di enam pasar secara serentak Sabtu, hasilnya terdeteksi 129 orang reaktif.
Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin Dr Machli Riyadi memaparkan di mana saja gelar rapid test dan jumlahnya pada enam titik pasar tersebut hingga hasil yang reaktif 129 orang.
Disebutkan Machli Riyadi, titik pertama di Pasar Lima ada 297 orang di rapid test secara acak, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 269 orang.
Kemudian Pasar Sudimampir, sebanyak 248 orang di rapid test, hasilnya sebanyak 21 orang reaktif dan non reaktif 227 orang, berlanjut ke Pasar Lokasi kepada sebanyak 205 orang di rapid test, hasilnya sebanyak 6 orang reaktif dan 199 orang non reaktif.
Kemudian Pasar Pekauman sebanyak 186 orang di rapid test, hasilnya 12 orang reaktif dan sebanyak 174 orang non reaktif, selanjutnya Pasar Binjai sebanyak180 orang di rapid test, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 150 orang, terakhir Pasar Lama sebanyak 245 orang di rapid test, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 215 orang.
Menurut dia, giat rapid test massal di enam titik pasar ini disiapkan sebanyak 1.500 rapid tes. Namun hanya 1.361 rapid test yang terpakai.
"Total reaktif sebanyak 129 orang, dan yang non reaktif sebanyak 1.232 orang," beber Machli Riyadi.
Dia mempersentasikan, jumlah reaktif hasil rapid tes sebesar 9,47 persen. Kendati demikian, temuan sebanyak 129 orang reaktif tersebut tidak serta merta bisa dikatakan positif COVID-19.
"Karena harus dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosa Covid-19 ini. yaitu dengan dilanjutkan pemeriksaan swab," terangnya.
Machli membeberkan pemeriksaan swab dijadwalkan pada pekan depan. tergantung dengan kesiapan petugas ditambah dengan hasil tracking sebelumnya di Pasar Sentra Antasari sebanyak 47 orang yang reaktif.
Dijelaskannya dengan kondisi saat ini, temuan rapid tes yang reaktif bertujuan agar mendapatkan sebanyak mungkin orang tanpa gejala yang lebih besar daripada jumlah orang dalam pemantauan. Sehingga, pemeriksaan swab harus dilakukan untuk memastikan positif atau tidak terpapar virus COVID-19.
Menurut dia, untuk orang yang terdeteksi reaktif pada rapid test ink diminta untuk karantina mandiri.
Bagi masyarakat, ucap Machli Riyadi, agar tetap waspada terhadap kondisi wabah virus COVID-19 saat ini, karena hingga kini sudah tercatat sebanyak 136 orang yang positif dengan angka kematian mencapai 29 orang, baru 19 orang yang sembuh.
Dia berharap, masyarakat mentaati aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 hingga 21 Mai 2020.
"Memang kalau tidak terlalu penting baiknya diam di rumah saja, selalu jaga kesehatan, tidak lupa pakai masker jika ke luar rumah, cuci tangan dengan sabun, hindari keramaian, ini sangat efektif untuk tidak tertular," katanya.
Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Banjarmasin Dr Machli Riyadi memaparkan di mana saja gelar rapid test dan jumlahnya pada enam titik pasar tersebut hingga hasil yang reaktif 129 orang.
Disebutkan Machli Riyadi, titik pertama di Pasar Lima ada 297 orang di rapid test secara acak, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 269 orang.
Kemudian Pasar Sudimampir, sebanyak 248 orang di rapid test, hasilnya sebanyak 21 orang reaktif dan non reaktif 227 orang, berlanjut ke Pasar Lokasi kepada sebanyak 205 orang di rapid test, hasilnya sebanyak 6 orang reaktif dan 199 orang non reaktif.
Kemudian Pasar Pekauman sebanyak 186 orang di rapid test, hasilnya 12 orang reaktif dan sebanyak 174 orang non reaktif, selanjutnya Pasar Binjai sebanyak180 orang di rapid test, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 150 orang, terakhir Pasar Lama sebanyak 245 orang di rapid test, hasilnya 30 orang reaktif dan non reaktif 215 orang.
Menurut dia, giat rapid test massal di enam titik pasar ini disiapkan sebanyak 1.500 rapid tes. Namun hanya 1.361 rapid test yang terpakai.
"Total reaktif sebanyak 129 orang, dan yang non reaktif sebanyak 1.232 orang," beber Machli Riyadi.
Dia mempersentasikan, jumlah reaktif hasil rapid tes sebesar 9,47 persen. Kendati demikian, temuan sebanyak 129 orang reaktif tersebut tidak serta merta bisa dikatakan positif COVID-19.
"Karena harus dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosa Covid-19 ini. yaitu dengan dilanjutkan pemeriksaan swab," terangnya.
Machli membeberkan pemeriksaan swab dijadwalkan pada pekan depan. tergantung dengan kesiapan petugas ditambah dengan hasil tracking sebelumnya di Pasar Sentra Antasari sebanyak 47 orang yang reaktif.
Dijelaskannya dengan kondisi saat ini, temuan rapid tes yang reaktif bertujuan agar mendapatkan sebanyak mungkin orang tanpa gejala yang lebih besar daripada jumlah orang dalam pemantauan. Sehingga, pemeriksaan swab harus dilakukan untuk memastikan positif atau tidak terpapar virus COVID-19.
Menurut dia, untuk orang yang terdeteksi reaktif pada rapid test ink diminta untuk karantina mandiri.
Bagi masyarakat, ucap Machli Riyadi, agar tetap waspada terhadap kondisi wabah virus COVID-19 saat ini, karena hingga kini sudah tercatat sebanyak 136 orang yang positif dengan angka kematian mencapai 29 orang, baru 19 orang yang sembuh.
Dia berharap, masyarakat mentaati aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 hingga 21 Mai 2020.
"Memang kalau tidak terlalu penting baiknya diam di rumah saja, selalu jaga kesehatan, tidak lupa pakai masker jika ke luar rumah, cuci tangan dengan sabun, hindari keramaian, ini sangat efektif untuk tidak tertular," katanya.