Sampit (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 asal Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terpaksa dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya karena harus menjalani penanganan lebih intensif.
"Pasien nomor 26 berjenis kelamin laki-laki berusia 70 tahun dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Pasien ini dirujuk dari RSUD dr Murjani Sampit ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya karena ada penyakit bawaan yang harus ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.
Pasien tersebut awalnya diterima di RSUD dr Murjani Sampit dengan sejumlah keluhan. Namun setelah dilakukan tes cepat menggunakan alat rapid test, hasilnya reaktif. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan swab, ternyata dinyatakan positif COVID-19.
Saat ini total penderita positif COVID-19 di Kotawaringin Timur sebanyak 26 orang terdiri dari 9 orang masih dirawat, 15 orang sembuh dan 2 orang meninggal dunia. Selain itu, terjadi peningkatan pada orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 11 orang sehingga menjadi 57 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) ada satu orang.
Supian Hadi mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan COVID-19 di daerah ini masih tinggi. Kepedulian masyarakat juga sangat berpengaruh dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
Pemerintah daerah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur terus berupaya menangani pandemi virus mematikan tersebut, diantaranya dengan deteksi dini melalui tes cepat.
Dua pekan terakhir tes cepat dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kotawaringin Timur. Pasar menjadi lokasi tes cepat karena tempat tersebut dinilai rawan penularan COVID-19 akibat tingginya interaksi masyarakat.
Hari ini tes cepat dilaksanakan terhadap 100 orang di Pasar Simpang Sebabi Kecamatan Telawang. Hasilnya, terdapat 11 spesimen yang dinyatakan reaktif COVID-19.
Baca juga: DPRD Kotim percepat penyelesaian dua raperda
Ini menambah panjang daftar hasil reaktif COVID-19 saat pemeriksaan di pasar tradisional. Sebelumnya pemeriksaan di Pusat Perbelanjaan Mentaya terdapat tiga hasil reaktif, Pasar Subuh dua hasil reaktif, Pasar Keramat dua hasil reaktif, Pasar Umar Hasyim Samuda enam hasil reaktif dan pemeriksaan lanjutan dengan hasil delapan reaktif, sedangkan pemeriksaan di Pasar Parenggean terdapat tujuh hasil reaktif COVID-19.
Hasil reaktif memang belum tentu menunjukkan positif COVID-19. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan swab di laboratorium.
Namun, banyaknya spesimen reaktif hasil tes cepat menunjukkan potensi penularan COVID-19 di kabupaten ini masih cukup tinggi. Seperti enam hasil reaktif di Pasar Umar Hasyim Samuda, ternyata lima diantaranya dinyatakan positif COVID-19 setelah melalui pemeriksaan swab di laboratorium.
"Sebanyak 11 orang yang hasilnya reaktif di Pasar Simpang Sebabi itu langsung kami bawa untuk dilakukan isolasi dan ditangani secara intensif di Klinik ODP. Kami meminta masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan untuk kita memberantas COVID-19," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Polres Kotim proses hukum seorang terduga pembakar lahan
Baca juga: Bupati Kotim kecewa banyak pegawai pemerintah tidak pakai masker